Bagikan:

Peserta Konvensi Capres Demokrat Debat Soal Kemiskinan

Salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Dahlan Iskan menilai Kementerian Sosial cukup fokus mengurusi sekitar dua juta orang miskin. Pasalnya, angka dua juta itu merupakan golongan yang sudah tidak produktif seperti masyarakat lansia.

BERITA

Minggu, 27 Apr 2014 19:24 WIB

Peserta Konvensi Capres Demokrat Debat Soal Kemiskinan

demokrat

KBR68H, Jakarta - Salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Dahlan Iskan menilai Kementerian Sosial cukup fokus mengurusi sekitar dua juta orang miskin. Pasalnya, angka dua juta itu merupakan golongan yang sudah tidak produktif seperti masyarakat lansia. 


Hal tersebut disampaikannya saat debat akhir rangakaian konvensi capres Partai Demokrat di Hotel Sahid, Jakarta. Menurut Dahlan Iskan, dengan cara itu maka pemerintah bisa mengupayakan pemetaan demi mengentaskan kemiskinan.


"Perkiraan saya mereka ada 2 juta orang. Sudah itu sepenuhnya tugas kemensos. Ada obat, makanan, dan tempat. Tidak usah Kemensos bikin undian dan lain-lain. Kemudian ada yang miskin tapi masih produktif itu harus all out dengan program yang sudah ada. Kalau orang miskin yang memang mau miskin itu diserahkan ke lembaga agama," kata Dahlan.


Sementara itu menurut peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat lainnya Gita Wirjawan, pengentasan kemiskinan dapat dilakukan dengan mempermudah akses masyarakat terhadap sistem pendanaan. 


Menurut Gita, saat ini baru 50 juta orang yang punya akses terhadap sistem pendanaan. Selain itu, menurutnya pengentasan kemiskinan juga harus difokuskan kepada masyarakat di sektor pertanian. Di mana sekitar 30 persen masyarakat miskin di daerah adalah petani. 


Hari ini para peserta konvensi tengah menjalani debat terakhir rangakaian konvensi Capres Partai Demokrat. Setelah debat hari ini, lantas akan dikaji oleh tiga lembaga survey independen. Hasil dari lembaga survey akan keluar pada 10 Mei dan akan dikaji oleh Majelis Tinggi Partai pada 15 Mei. Tema debat ini berkisar pada masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan, serta pertahanan.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending