Bagikan:

PDIP Tak Bisa Ikut Pemilu di Timor Tengah Selatan

Komisi Pemilihan Umum Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan PDI Perjuangan tidak akan menjadi peserta pemilu di Kabupaten Timur Tengah Selatan.

BERITA

Senin, 07 Apr 2014 13:06 WIB

Author

Silver Sega

PDIP Tak Bisa Ikut Pemilu di Timor Tengah Selatan

PDIP, pemilu, NTT

KBR68H, Kupang - Komisi Pemilihan Umum Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan PDI Perjuangan tidak akan menjadi peserta pemilu di Kabupaten Timur Tengah Selatan. 


Ketua KPU NTT Yohanes Depa menyatakan hal ini setelah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menguatkan putusan KPU yang mencoret PDI Perjuangan Kabupaten Timur Tengah Selatan sebagai partai peserta Pemilu 9 April mendatang. 


Ketua KPU NTT Yohanes Depa mengatakan, Bawaslu menolak gugatan PDI Perjuangan TTS kemarin. Menurut dia, surat suara akan dinyatakan tidak sah jika ada pemilih di TTS yang mencoblos PDI Perjuangan atau calon legislatifnya.


"Setelah putusan KPU menetapkan bahwa PDIP dinyatakan tidak sebagai peserta di wilayah yang bersangkutan. Mereka gugat di Bawaslu kenyataan Bawaslu menolak permohonan atau gugatan mereka. Maka keputusan dia itu sebagaimana dinyatakan Ketua Bawaslu yaitu final, maka KPU TTS akan menyampaikan kepada publik di wilayah sana, bahwa partai ini tidak sebagai peserta. Kita wajibkan umumkan di setiap TPS untuk tidak memberikan pilihan kepada partai ini otomatis calon. Yang dianulir itu bukan calon tapi partainya," kata Yohanes Depa. 


KPU mencoret PDI Perjuangan Kabupaten TTS sebagai peserta pemilu 2014, karena tidak memasukan laporan dana kampanye. PDI Perjuangan TTS kemudian menggugat keputusan KPU ke Bawaslu, namun Bawaslu menolak gugatan PDI Perjuangan TTS. Selain PDI Perjuangan, Bawaslu juga menolak gugatan PPP Kabupaten Ngada, serta 4 calon anggota DPD. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending