Bagikan:

Menikmati Film Bermutu di ChopShots Documentary Film Festival

Ingin menyaksikan film dokumenter bermutu? Anda bisa datang ke ChopShots Documentary Film Festival yang digelar di GoetheHaus, Menteng, Jakarta Pusat, yang akan dimulai 22 April. Festival ini menghadirkan 57 film dari negara-negara Asia Tenggara, Inggris,

BERITA

Kamis, 17 Apr 2014 11:27 WIB

Author

Antonius Eko

Menikmati Film Bermutu di ChopShots Documentary Film Festival

ChopShots Documentary Film Festival

KBR68H, Jakarta - Ingin menyaksikan film dokumenter bermutu? Anda bisa datang ke ChopShots Documentary Film Festival yang digelar di GoetheHaus, Menteng, Jakarta Pusat, yang akan dimulai 22 April. Festival ini menghadirkan 57 film dari negara-negara Asia Tenggara, Inggris, Jepang, Korea Selatan dan banyak lagi. 


Festival ini digagas pada 2012 dengan sebuah proyek yang diberi nama DocNet Southeast Asia. Goethe-Institut dan Uni Eropa di Indonesia memulai proyek untuk mendukung pembuatan film dokumenter di Asia Tenggara. 


Dari ide itu lahirlah edisi perdana ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia pada Desember 2012 yang akan berlanjut tahun ini. 


"Uni Eropa (EU) bangga bisa menjadi bagian kelahiran ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia dan masih mendukungnya hingga hari ini. Pentingnya mendukung inisiatif-inisiatif kebudayaan telah lama menjadi fokus kebijakan-kebijakan pembangunan Uni Eropa. Hal ini sangat penting untuk membangun hubungan dan mendorong dialog antarbudaya di negara dan kawasan manapun,“ kata Franck Viault, Kepala Kerjasama Delegasi Uni Eropa. 


Lebih dari 247 film dari 49 negara diterima oleh tim ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia tahun ini. Sementara dalam kategori Kompetisi terdapat dua kelompok film, International Competition dan Best SEA Shorts, yang akan bersaing untuk mendapatkan uang tunai senilai Rp 157 juta. 


Film-film terbaik dari kategori Kompetisi akan ditentukan oleh para juri yang terdiri dari pembuat film dan akademisi dari Belanda, Filipina, Indonesia, Jerman, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Sementara itu, kategori Non-Kompetisi terbagi menjadi empat program yaitu Docs Animated!, ChopShots Specials, Why Poverty? dan International Shorts.


Ada banyak isu-isu penting di Asia yang disampaikan dalam festival ini. misalnya, film By the River karya Nontawat Numbenchapol (Thailand), A Life Forgotten karya Brian Chew (Malaysia) dan Children of Kubu yang disutradarai oleh Benny Sumarna (Indonesia) mengangkat isu soal kerusakan-kerusakan lingkungan hidup. 


Sementara beberapa film seperti The Cat That Lived a Million Times karya Tadasuke Kotani (Jepang) dan 9 Muses of Star Empire yang disutradari oleh Hark Joon Lee (Korea Selatan) lebih menyoroti soal kehidupan sehari-hari sang tokoh di film itu. 


Selain pemutaran film, juga ada pelatihan selama tujuh hari. Tiga tutor internasional akan mengajar dan bekerja sama dengan 15 sineas terpilih asal Asia Tenggara. Di akhir pelatihan, sineas dengan proposal terbaik akan mendapat tunjangan perjalanan untuk menghadiri Sheffield Doc/Fest di Inggris. 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending