Bagikan:

Mahasiswa Ingatkan Bahaya Politisi Busuk Pembeli Suara

Organisasi mahasiswa di Waingapu, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ikut bersuara menjelang pemilu legislatif 9 April mendatang. Di sana, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI Cabang Waingapu menyerukan masyarakat untuk menola

BERITA

Kamis, 03 Apr 2014 17:51 WIB

Mahasiswa Ingatkan Bahaya Politisi Busuk Pembeli Suara

Mahasiswa GMNI, Politisi Busuk, Pembeli Suara

KBR68H, Waingapu – Organisasi mahasiswa di Waingapu, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ikut bersuara menjelang pemilu legislatif 9 April mendatang. Di sana, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI Cabang Waingapu menyerukan masyarakat untuk menolak politik uang dalam pemilu. (Baca: Tak Mudah Membuat Masyarakat Paham tentang Pemilu Bersih)

Mereka  membagikan selebaran brosur yang berisi imbauan untuk menolak politik uang di Pertigaan Payeti dan Pasar Inpres Matawai. Menurut Ketua GMNI Cabang Waingapu Abner H. Liwar, imbauan ini dilakukan untuk mengingatkan warga akan jahatnya politik uang.

“Politik uang yang selalu digunakan oleh para  politisi busuk untuk membeli suara,” tegas Abner H. Liwar di Waingapu, Kamis (3/4).

Karenanya, ia meminta warga segera melapor ke panitia pengawas pemilu (panwaslu) kabupaten jika menemukan orang yang hendak membeli suara.

Sementara, terkait pilihan politik warga dalam pemilu, ia mengimbau warga untuk tetap mempergunakan hak pilihnya alias tak golput.

“Selama ini kan banyak masyarakat menganggap tidak ada yang betul di sana, semua sudah pada buruk di sana. Tetapi sebenarnya kalau semua itu buruk kita harus coba memilih di antara yang buruk pilihlah yang tidak terlalu buruk. Sehingga kita tidak menempatkan orang yang amat buruk di atas di kursi parlemen di dpr itu sendiri,” jelas Abner H. Liwar.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending