KBR68H, Balikpapan – Partisipasi masyarakat adat di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) dalam Pemilu legislatif ternyata lebih tinggi daripada masyarakat di perkotaan.
Masyarakat adat di Krayan Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Nunukan tingkat partisipasinya mencapai 97 persen. Sedangkan di Provinsi Kalimantan dan daerah perkotaan partisipasi pemilihnya hanya mencapai 55 persen.
Penilaian ini berdasarkan tim pemantau Pemilu Komnas HAM. Menurut Komnas HAM Penyebabnya adalah karena di Krayan Selatan, para anggota DPRD setempat cukup aktif dalam menampung aspirasi masyarakat adat, seperti mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) bagi masyarakat adat Dayak.
Sehingga mereka menganggap keberadaan DPRD mempunyai manfaat bagi mereka. Karena faktor inilah maka masyarakat adat kemudian aktif berpartisipasi dalam Pemilu.
Tim Pemantau Pemilu Komnas HAM Fauziah Arasad mengungkapkan, awalnya Komnas HAM sempat mengkhawatirkan masyarakat adat di Kaltim dan di Kaltara tingkat partisipasinya dalam pemilu legeslatif rendah mengingat sebaran penduduk yang tidak merata. Faktor lain yaitu
keberadaan mereka yang tinggal di wilayah pelosok yang sulit dijangkau.
"Dari pemantauan kami memang masyarakat adat di Kaltim dan Kaltara partisipasi pemilihnya sangat tinggi.”
Fauziah Arasad menambahkan bahwa hasil tersebut menunjukkan partisipasi politik dalam Pemilu tergantung dari apa yang dihasilkan oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk masyarakat.
Editor: Luviana
Komnas HAM: Tinggi, Partisipasi Masyarakat Adat Kaltim Di Pemilu
KBR68H, Balikpapan

BERITA
Jumat, 11 Apr 2014 10:07 WIB


komnas, adat, pemilu
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai