Geoffrey Robinson, seorang Indonesianis terkemuka yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat, berang. Guru besar sejarah dan politik tentang Indonesia ini marah lantaran namanya dicatut dalam kampanye hitam yang memojokkan calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam sebuah tayangan video di laman Youtube, nama Geoffrey Robinson dan fotonya terpampang jelas sebagai pengunggah video berjudul "Jokowi vs Prabowo: Strategy for Indonesia if Elected President" tersebut.
"Video-video itu di-upload oleh orang/partai yg pakai nama dan foto saya secara palsu," katanya kepada PortalKBR.
Baca selengkapnya surat Geoffrey Robinson di sini.
Dalam video yang diunggah pada 22 April tersebut, ditayangkan rekaman wawancara Jokowi dengan Bloomberg TV dan Prabowo Subianto dengan Channel News Asia TV. Namun durasi masing-masing tayangan berbeda tajam. Cuplikan wawancara Jokowi hanya berlangsung sekitar 1 menit, sedangkan durasi wawancara dengan Prabowo berlangsung sekitar 9 menit. Bagian wawancara yang ditayangkan pun dipilih agar orang yang menonton bisa mengambil kesimpulan Jokowi tak punya ide apa pun tentang Indonesia. Seluruh wawancara itu, baik dengan Jokowi maupun Prabowo, berlangsung dalam bahasa Inggris.
Jokowi dalam tayangan itu memang hanya menjawab pendek-pendek ketika ditanya konsepnya tentang Indonesia kalau ia menjadi presiden., "Saya tidak berpikir tentang itu. Saya hanya ingin fokus membangun Jakarta," katanya. Kemungkinan besar wawancara dengan Bloomberg TV itu dilakukan sebelum Ketua Umum PDI Perjuangan menunjuknya sebagai calon presiden.
Sedangkan wawancara Channel News Asia TV dengan Prabowo ditampilkan jauh lebih panjang. Di situ Prabowo berbicara panjang lebar, antara lain tentang ketahanan pangan dan rusaknya hutan-hutan di tanah air. "Hutan-hutan yang rusak itu harus bisa diolah menjadi lahan yang produktif," kata Prabowo.
Menyadari tayangan itu semata-mata ditujukan untuk menjatuhkan reputasi salah satu capres, Geoffrey Robinson pun melayangkan surat kepada pengeloa Youtube agar mencabut tayangan itu dan video-video lain yang diunggah oleh orang yang sama. "Video-video ini adalah propaganda untuk calon presiden Indonesia. Dengan demikian, mereka merupakan ancaman serius terhadap reputasi profesional dan pribadi saya, dan mungkin juga memiliki konsekuensi politik yang berbahaya di Indonesia," tutur penulis buku The Dark Side of Paradise: Political Violence in Bali tersebut.
Suhu politik menjelang pemilu presiden 9 Juli memang kian memanas, meski masing-masing partai politik belum mendaftarkan calon presiden (capres) dan wakilnya secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pendaftaran capres dan cawapres baru akan dibuka pada 18 Mei nanti.
Meski begitu, "perang" terbuka masing-masing pendukung capres -- terutama di media sosial -- menunjukkan tensi yang makin meningkat. Berbagai cara ditempuh untuk menghancurkan reputasi lawan dan sebaliknya, mempromosikan kehebatan capres pilihan mereka. Beragam kampanye hitam berseliweran di Facebook, Twitter, Youtube dan media sosial lainnya.
Kampanye hitam yang mencatut nama Geoffrey Robinson ini tak pelak mendapat kecaman banyak orang di media sosial. Made Tony Supriatma, jebolan UGM yang kini sedang studi di Amerika Serikat, misalnya, mengungkapkan kegusarannya dengan menulis status panjang di dinding Facebook-nya.
"Perang Kotor: Geram saya melihat nama Prof. Geoffrey Robinson dipakai untuk kampanye hitam menjelek-jelekkan Jokowi dan mengangkat nama Prabowo. Tidak adakah cara yang lebih etis untuk berkampanye?" tulis Made Tony.
"Prof Geoffrey Robinson adalah seorang sejarawan yang terhormat. Beliau adalah sejarawan yang tidak saja punya reputasi akademik yang sangat baik, tetapi juga berani melihat sesuatu dengan sangat kritis. Hari ini, beliau mengingatkan saya dan beberapa teman bahwa ada kampanye hitam yang dilakukan terhadap Jokowi dan memakai namanya. Sesungguhnya, beliau tidak ada urusan sedikitpun dengan kampanyenya Jokowi," lanjutnya.
Untunglah pengelola Youtube cepat tanggap. Ketika berita ini dibuat, tayangan yang berisi kampanye hitam itu sudah tidak bisa diakses lagi. Pada tautan yang dimaksud, hanya ada tulisan "This video is no longer available due to a copyright claim by 731 Lexington Avenue."