KBR68H, Jakarta – Setelah nyoblos dan hitung cepat, maka perbincangan seputar Pemilu bergeser ke soal hitung-hitungan koalisi. Dengan PDI Perjuangan yang merajai semua hasil hitung cepat Pemilu 2014, siapa yang akan digandeng? Belum lagi banyak pengamat politik atau politisi yang terus mencoba berhitung dan memadu madan siapa yang cocok jadi Presiden dan Wakil Presiden.
Sineas Joko Anwar di akun Twitternya @jokoanwar hari Jumat (11/4) mengungkapkan kegelisahannya soal ini. Menurut dia, ada yang seharusnya jadi sorotan media dan banyak orang, yaitu soal pemilih muda yang makin cerdas.
“Banyak pemilih, terutama pemilih pemula, memilih caleg yang mereka nilai berdasarkan parpol capres tersebut. Dan ini menunjukkan para pemilih sudah makin cerdas.”
Berikut selengkapnya cuitan Joko Anwar.
1.Capek ya baca berita gonjang-ganjing parpol abis pemilu caleg. :)
2.Media pun ikut sibuk beritain gonjang-ganjing parpol yg lagi sibuk 'dagang sapi' cari koalisi.
3.Sayang, media gak bisa kasih perspektif lain atas hasil pemilu selain ngutip omongan politikus yg lagi belingsatan.
4.Akibatnya, banyak pemilih pemula dan pemilih muda kayak saya bingung sama istilah kayak Jokowi epek, Roma epek, dan epek-epek lain.
5.Nggak ada satu media pun yg point out satu hal penting dalam pemilu legislatif kemaren:
6.Banyak pemilih, terutama pemilih pemula, memilih caleg yg mereka nilai layak lewat info yg telah mereka kumpulkan.
7.Banyak pemilih yg sekalipun sudah punya capres pilihan, tidak milih caleg berdasarkan parpol capres tsb.
8.Dan ini nunjukin para pemilih udah makin cerdas. Milih caleg setelah mereka liat background-nya. Bukan cuman milih parpol.
9.Saya mungkin naif, saya milih caleg yg saya anggap layak. Bukan milih parpol. Dan saya yakin banyak yg seperti saya.
10. It would be nice kalau parpol capres pilihan saya menang mutlak, jadi nggak perlu koalisi yg jatohnya cuma bagi-bagi jabatan lagi.
11. Tapi para pemilih pada pemilu legislatif tujuannya adalah memilih wakil mereka, bukan untuk berpolitik praktis.
12. Artinya, ke depannya nanti, berarti parpol harus majuin caleg yg beneran berkualitas, bukan cuman jualan satu tokoh.
13. Ini katanya nomer sial. Nggak sih kalo menurut gue. Dulu gue SMP 13. Juara terus kok.
