KBR68H, Jakarta - Partai Aceh mengaku jelang pemilu tak banyak kadernya yang meminta bantuan pengamanan khusus dari polisi. Politisi partai itu Adnan Beuransyah mengatakan, selama ini baru seorang caleg saja yang menerima bantuan pengawalan dari kepolisian.
Menurutnya, Partai Aceh jarang membahas ihwal pentingnya pengamanan khusus untuk para kader yang akan maju sebagai anggota DPR setempat dalam Pemilu 9 April nanti. Alasannya karena pengamanan terhadap caleg adalah hak individu kadernya.
"Ya, belum dibicarakan, karena kesibukan kesibukan kampanye sehingga, kan, ada yang menggunakan keamanan polisi ada yang belum. Tapi kan memang jelas itu hak bagi caleg caleg untuk meminta pengamanan oleh pihak polisi. Itu hak caleg memang. Itu salah seorang nama caleg yang kami lihat ada permohononan permintaan tersebut satu caleg, yaitu Teuku Anwar caleg DPRA dari Dapil II," kata Adnan kepada KBR68H, Selasa (01/04).
Pasca serangkaian aksi kekerasan terhadap para caleg, Kepolisian Aceh menawarkan pengamanan khusus bagi mereka. Syaratnya mereka mengajukan permintaan pengamanan terlebih dulu.
Sementara itu aksi kekerasan terhadap para caleg terus berlangsung. Tadi malam penembakan terhadap calon legislatif dari Partai Aceh terjadi di Biereun. Kepolisian Aceh menyebutkan tiga orang tewas akibat penembakan yang dilakukan orang tak dikenal tersebut. Korban tewas diantaranya seorang anak. Sedangkan enam orang lainnya kini tengah dirawat di rumah sakit setempat.(baca : 4 Tewas Akibat Aksi Koboi di Aceh)
Editor : Sutami