KBR68H, Jakarta – Musisi Candra Malik mengklaim lagu “Akulah Penguasa (Menang Pemilu)” bakal menjadi lagu sindiran untuk Pemilihan Umum (Pemilu) tahun ini atau Pemilu setelahnya. Menurut Candra, penguasa boleh berganti, tapi kejahatan politik terus berulang.
Di lagu terbarunya, Candra menggandeng monolog Butet Kertaredjasa. Kolaborasi keduanya diharapkan bisa membuat lagu ini membuka kesadaran serta memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.
“Saya kira lagu ini menemukan konteksnya,” kata Candra. “Jadi lagu ini merupakan sindiran yang timeless. Selama kita masih mengandalkan politisi, rakyat harus mandiri.”
Begini lirik lagu ini di bagian awal: “Menang, menang, aku menang pemilu / Bisa kumakan rakyat sesukaku / Menang, menang aku menang Pemilu / Bisa kujual pulau, kau tak tahu.”
(baca juga: Kolaborasi Candra Malik dengan Iwan Fals dalam Lagu Orang Indonesia)
Ide lagu ini, kata Candra, muncul pada Februari lalu. Candra menggarap lagu ini dalam waktu singkat bersama timnya di Bandung dan Yogyakarta. Di lagu berdurasi 4,27 menit yang dirilis pada 1 April lalu ini Butet bermonolog, untuk seolah-olah menghidupkan kembali kekuasaan ‘raja lama’.
Begini isi salah satu bagian monolog Butet: “Kepada seluruh rakyat, saya umumkan bahwa mulai hari ini saya lagi yang berkuasa. Kekayaan bangsa dan negara ini harus saya lindungi untuk sebesar-besarnya kepentingan saya dan keluarga. Anda sekalian tidak kebagian. Piye, penak jamanku tho?”
Lagu bisa diunduh gratis di sini.
Editor : Citra Dyah Prastuti