KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta masyarakat mewaspadai ajakan-ajakan tokoh masyarakat untuk mencoblos partai atau caleg tertentu.
Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak mengatakan partai atau caleg kini mendekati para tokoh masyarakat untuk mempengaruhi pilihan masyarakat saat mencoblos. Kata dia dengan pengaruh tersebut, akan sulit bagi masyarakat untuk menolak.
"Bahwa ini melibatkan struktur pedesaan dan melibatkan tokoh-tokoh setempat. Ini juga yang membuat sulit penegakannya. Ketika ditemukan karena biasanya banyak orang yang tidak mau jadi saksi. Ini sering terjadi di tahun-tahun lalu dan ini merupakan hasil penelitian berbagai ahli. Kehadiran caleg untuk memberikan money politic ini, tidak secara langsung membagi-bagikannya tetapi lewat struktur desa dan tokoh-tokoh masyarakat meski tidak semua," ujarnya dalam program Sarapan Pagi KBR68H (4/9).
Nelson Simanjuntak berharap masyarakat juga menjauhi praktek-praktek serangan fajar para caleg maupun parpol. Salah satu modus yang biasa dilakukan adalah memotret hasil coblosannya dengan kamera telepon genggam. Nelson menegaskan praktek kecurangan pemilu bisa dikenai pasal pidana.
Kepolisian sebelumnya menyita uang lebih dari Rp 500 juta yang diduga bakal digunakan untuk serangan fajar atau dibagikan pada masyarakat yang hendak mencoblos. uang tersebut disita saat anggotanya menggelar razia praktik politik uang di sejumlah ruas jalan di Provinsi Luwu dan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Editor: Antonius Eko