Bagikan:

Bawaslu: Waspadai Tokoh Masyarakat Pengaruhi Pencoblosan

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta masyarakat mewaspadai ajakan-ajakan tokoh masyarakat untuk mencoblos partai atau caleg tertentu.

BERITA

Rabu, 09 Apr 2014 08:44 WIB

Author

Dimas Rizky

Bawaslu: Waspadai Tokoh Masyarakat Pengaruhi Pencoblosan

bawaslu, pemilu

KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta masyarakat mewaspadai ajakan-ajakan tokoh masyarakat untuk mencoblos partai atau caleg tertentu. 


Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak mengatakan partai atau caleg kini mendekati para tokoh masyarakat untuk mempengaruhi pilihan masyarakat saat mencoblos. Kata dia dengan pengaruh tersebut, akan sulit bagi masyarakat untuk menolak.


"Bahwa ini melibatkan struktur pedesaan dan melibatkan tokoh-tokoh setempat. Ini juga yang membuat sulit penegakannya. Ketika ditemukan karena biasanya banyak orang yang tidak mau jadi saksi. Ini sering terjadi di tahun-tahun lalu dan ini merupakan hasil penelitian berbagai ahli. Kehadiran caleg untuk memberikan money politic ini, tidak secara langsung membagi-bagikannya tetapi lewat struktur desa dan tokoh-tokoh masyarakat meski tidak semua," ujarnya dalam program Sarapan Pagi KBR68H (4/9).


Nelson Simanjuntak berharap masyarakat juga menjauhi praktek-praktek serangan fajar para caleg maupun parpol. Salah satu modus yang biasa dilakukan adalah memotret hasil coblosannya dengan kamera telepon genggam. Nelson menegaskan praktek kecurangan pemilu bisa dikenai pasal pidana. 


Kepolisian sebelumnya menyita uang lebih dari Rp 500 juta yang diduga bakal digunakan untuk serangan fajar atau dibagikan pada masyarakat yang hendak mencoblos. uang tersebut disita saat anggotanya menggelar razia praktik politik uang di sejumlah ruas jalan di Provinsi Luwu dan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending