KBR68H, Jakarta – ICW melihat ada dua hal yang mencurigakan dalam tender pembuatan soal UN. Pertama perusahaan yang menang beberapa diantaranya adalah perusahaan yang memberi penawaran harga yang mahal. Kedua dilihat dari peserta tender di enam paket itu sebenarnya yang banyak ikut perusahaan itu-itu saja. PT Ghalia yang menawarkan harga lebih tinggi Rp 22,8 miliar justru menjadi pemenang tender. Seperti apa proses tender pembuatan soal UN ini? Simak perbincangan KBR68H dengan Direktur Utama PT Aneka Ilmu, Suwanto. PT Aneka Ilmu merupakan salah satu perusahaan yang kalah dalam tender pembuatan soal UN. Perbincangan dilakukan dalam program Sarapan Pagi.
Anda melihat sebetulnya kejanggalan-kejanggalan dalam tender Ujian Nasional ini apa?
Jadi saya mengikuti proses lelang atau tender ini biasa kami lakukan. Perusahaan kami sudah 39 tahun berdiri, jadi kami sudah pengalaman, kami punya izin security printing, juga punya ISO, dan sebagainya. Kemarin waktu proses lelang Ujian Nasional ini kami ikut proses lelang, kami menawar semua paket, ada paket tiga, paket emat, paket lima, paket enam kami ikuti. Yang paket tiga itu yang mengurus staf kami, kebetulan saya waktu proses itu saya pergi umroh baru pulang kemarin. Kami ikuti tahu-tahu dalam pengumuman kita kalah, biarpun penawaran kami rendah.
Berapa anda menawar?
Kami menawar Rp 17 miliar lebih.
Untuk berapa lembar?
Kalau lembarnya tidak hafal, rinciannya banyak sekali. Akhirnya kami kalah ya yang tahu panitia kenapa menentukan kami kalah saya tidak tahu.
Padahal soal Ujian Nasional pernah dicetak perusahaan anda ya?
Pernah. Waktu tahun-tahun lalu di provinsi, kami salah satu dari empat perusahaan di Jawa Tengah yang punya izin security perusahaan.
Berapa tahun anda mencetak soal Ujian Nasional ini?
Sudah berulang-ulang. Bahkan untuk ujian untuk paket B, paket C saya juga mengerjakan.
Begitu anda melihat PT. Ghalia menawar Rp 22 miliar jauh di atas yang ditawarkan PT. Aneka Ilmu. Apa yang anda pikirkan?
Waktu menawar kita tidak tahu dari rekan-rekan penerbit atau pencetak yang lain, jadi kita tidak tahu persis dan tahunya kalah begitu.
Setelah itu apa yang anda duga?
Kami sementara tidak ada sama sekali hubungan apalagi hubungan atau pertemuan tidak ada. Kami melakukan standar yang kami lakukan, yaitu melalui penawaran bebas terus kalah ya sudah mau apa lagi.
Untuk mencetak soal-soal Ujian Nasional ini berapa lama sebenarnya waktu yang dibutuhkan?
Itu bervariasi. Tergantung pada pemilihan soal dari Diknas memberikan bahan-bahan itu berapa waktunya, kalau memang jangkauan provinsinya dekat di Jawa misalnya itu pendek untuk menghindari kebocoran dan sebagainya bisa sampai 1 bulan, 20 hari, 10 hari.
Misalnya PT. Aneka Ilmu mencetak untuk 11 provinsi dengan kondisi seperti saat ini dan waktu yang terbatas kira-kira mampu?
Insyaallah mampu, saya mencetak waktu KPU itu 66 juta kartu suara dalam 20 hari selesai, beres semua.
Termasuk distribusinya?
Iya. Waktu itu daerah saya Sumatera Utara, sebagian Jawa Tengah dan juga daerah-daerah lain selesai. Untuk distribusi PT. Pos sudah canggih, kalau kita ada kerjasama dengan PT. Pos tidak ada masalah.
Angka Rp 17 miliar ini termasuk distribusi?
Termasuk distribusi.
Inilah Cerita Perusahaan yang Kalah dalam Tender Pembuatan Soal UN
KBR68H, Jakarta

BERITA
Jumat, 19 Apr 2013 08:58 WIB


perusahaan, tender, soal UN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai