KBR68H-Majelis Umum PBB mendeklarasikan tahun 2013 sebagai Tahun Kerjasama Air Internasional. Kerjasama ini mutlak diperlukan mengingat kelangkaan air bersih yang kini melanda berbagai negara. Apalagi kebutuhan air yang selalu meningkat dari tahun ke tahun seiring pertumbuhan penduduk dunia. Sementara ketersediaan air bersih terus berkurang karena terdegradasi di bagian hulu. Semua masalah pelik kebutuhan air bersih tentu memerlukan kerjasama yang serius antar berbagai dunia. Seperti yang diutarakan warga Bekasi, Jawa Barat, Tarman. “Bukan airnya yang berkurang tapi kualitasnya yang terus berkurang dari hari-ke hari,” kata dia.
Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) menyatakan Indonesia juga perlu ambil bagian dalam kerjasama air internasional. Hal ini dikarenakan penyelesaian masalah air tak cukup diselesaikan oleh satu negara. Anggota DSDAN, Kuswanto Sumo Atmojo mengatakan tak jarang sumber air yang berasal dari sungai lokasinya berada di beberapa negara. Karenanya menurut Kuswanto, keikutsertaan Indonesia dalam kerjasama air internasional merupakan keniscayaan.
“Orang melihat faktanya. Sumber air yang bisa kita lihat dalam bentuk sungai atau danau itu memang banyak menyangkut berbagai kepentingan bahkan negara. Semisal Eropa yang tidak memiliki batas negara tidak luas sementara sungai-sungainya sampai lintas batas. Bahkan ada sungai yang melintasi hingga 18 negara,”ujar Kuswanto.
Tidak jauh berbeda dengan kawasan Eropa. Sungai-sungai di Indonesia juga banyak yang melintasi antar kabupaten, antar kabupaten bahkan antar negara. Kuswanto menuturkan tak kurang 5 sungai di Indonesia yang melintasi antar negara. Diantaranya dua sungai yang menghubungkan antara Indonesia dan Papua Nugini.
“Kemarin saya baru datang dari perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Disana ada dua sungai yang lintas batas dengan Papua Nugini. Ini tentu saja Indonesia memiliki relevansi yang kuat untuk membangun kerjasama antar kabupaten, propinsi dan negara. Karena tantangan kondisi air di bidang air lewat MDGs dapat diatasi,”jelas Kuswanto.
Senada dengan Dewan Sumber Daya Air Nasional, pemerhati Sumber Daya Air, Imam Anshori MT mengatakan kerjasama air internasional selayaknya mencakup seluruh aspek air. Tidak terkecuali kerjasama dalam pengendalian aspek kerusakan yang ditimbulkan oleh air. Contohnya adalah kerjasama air internasional dalam menangani musibah banjir yang sering melanda berbagai daerah. “Saya kira kerjasama air internasional tidak hanya menyediakan kebutuhan air bersih. Tapi harus bekerjasama bagaimana mengendalikan kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan air. Contohnya banjir,”ujar Imam Anshory.
Manfaat Kerjasama Air Internasional
Bagi Indonesia, kerjasama air internasional ini diharapkan dapat menjadi daya ingat dan kontrol terhadap kebijakan air nasional. Bagaimana pemerintah dapat mereproduksi kerjasama internasional menjadi kerjasama antar daerah dan pulau di Indonesia. Sehingga berbagai masalah air seperti banjir, polusi air akibat industri dapat diselesaikan dengan komunikasi antar daerah. Kemudian bagaimana mengkomunikasikan daerah yang berlebihan air dengan daerah yang kekurangan air, seperti Papua dan Jawa.
Selain itu, kerjasama air internasional ini juga diklaim dapat memperkecil konflik-konflik antarnegara. Permasalahan air yang melanda satu negara terkadang menimbulkan kecurigaan kepada satu negara. Akibatnya kalau dibiarkan dapat memicu konflik antar satu negara dengan negara lainnya.
“Air kalau tidak dikelola dengan baik pasti akan menimbulkan konflik, tapi dengan kerjasama bisa memberikan manfaat besar. Terbukti kerjasama internasional sudah banyak dilakukan kalau tidak banyak yang perang. Seperti India dan Bangladesh sudah punya perjanjian untuk sungai Gangga. Kemudian di Mekong belum lama sudah ada komite yang dibentuk untuk mengurusi berbagai negara,”ujar Kuswanto Sumo Atmojo.
Banyaknya manfaat kerjasama air internasional tentu tak dapat berjalan tanpa partisipasi manusia sebagai bagian ekosistem. Oleh karena itu, Kuswanto akan mendorong pemerintah agar selalu mensosialisasikan manfaat dari kerjasama air internasional.
Perbincangan ini kerjasama KBR68H dengan Dewan Sumberdaya Air Nasional (DSAN).