Bagikan:

Ziarah Wali dan Pengajian Jadi Sarana Caleg Dulang Suara

Modus keagamaan paling banyak digunakan para calon legislatif untuk berpolitik uang. Berdasarkan survei publik Malang Corruption Watch (MCW), hampir 70 persen modus keagamaan dipakai sebagai alat kampanye menggunakan uang. (Baca: Polri Usut Laporan Politi

BERITA

Senin, 24 Mar 2014 16:46 WIB

Ziarah Wali dan Pengajian Jadi Sarana Caleg Dulang Suara

Ziarah Wali, Pengajian, Caleg, Suara

KBR68H, Malang – Modus keagamaan paling banyak digunakan para calon legislatif untuk berpolitik uang. Berdasarkan survei publik Malang Corruption Watch (MCW), hampir 70 persen modus keagamaan dipakai sebagai alat kampanye menggunakan uang. (Baca: Polri Usut Laporan Politik Uang di Jatim)

Divisi Monitoring Korupsi Politik MCW, Zein Ihya Ulumuddin mengatakan, kegiatan keagamaan paling banyak digunakan sebagai alat untuk memperoleh suara. Caranya beragam, mulai dari membuatkan seragam pengajian, memberikan buku Yasin dan tahlil yang mencantumkan nama, partai dan nomor urut caleg, hingga mengajak pergi berziarah ke makam Walisongo.

“Yang paling banyak ini modus-modus yang berbau agama, karena memang saya  melihat sosiologi masyarakat melihat memang banyak yang dijadikan hal semacam ini, Nah ini sebenarnya hal yang disesalkan ketika agama dijadikan sebagai komoditi politik,” terang Zein (Senin, 24/3).

Sejak Februari, hingga saat ini ada 55 temuan indikasi politik uang di masyarakat. Dan tiga diantaranya sedang diproses oleh Panwas Kota Malang. Modus politik uang yang terbanyak adalah Ziarah Wali dengan 13 kasus, sisanya pemberian seragam pengajian, pemberian sembako, pengobatan gratis klaim atas hasil pembangunan, dan pemberian uang.

Zein menambahkan maraknya politik uang ini, diduga karena digunakannya sistem multi member constituency terbuka atau proporsional terbuka dengan suara terbanyak. Dengan sistem itu memicu para calon legislatif secara sendiri-sendiri bergerilya mencari massa. Ini berbeda pada pemilu sebelumnya yang menggunakan sistem proporsional terbuka dengan urutan nomor.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending