KBR68H,Jayapura - Sebanyak 3000-an pendulang emas yang berada di Kampung Degeuwo, Paniai-Papua terancam tak ikut pemilu, lantaran belum terdata di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Hal ini diketahui dari laporan Kepolisian Resort Paniai yang meminta KPU setempat memasukan penduduk di kampung tersebut ke dalam pemilih tambahan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden mendatang.
“Tak pernah ada pendataan di kampung itu. Jumlah pendulang sekitar 2000-3000 jiwa. Perangkat kampung di sana juga tak pernah bekerja maksimal. Saya mendapatkan informasi bahwa penduduk di sana tak masuk dalam Daftar Pemilih tetap (DPT). Lokasi pemukiman penduduk letaknya terpencar dan cukup jauh. Bupati Paniai, hingga saat ini masih berusaha untuk membentuk satu distrik di daerah itu,” kata Kapolres Paniai, Semmy Ronny Abaa ketika dihubungi melalaui telepon selularnya, Selasa (4/3).
Ketua KPU Papua, Adam Arisoy mengaku, hingga saat ini terus berkoordinasi dengan KPUD Paniai untuk mendata warga di Kampung Degeuwo.
”Penduduk di sana memang tidak terdata, sebab mereka adalah penduduk dari luar yang masuk ke Degeuwo dan melakukan pendulangan. Banyak penduduk di sana yang keluar dan pergi dan kami kesulitan untuk pendataan,” kata Adam saat ditemui di Jayapura, Selasa (4/3).
Editor: Anto Sidharta
Suara Penambang Emas Degeuwo Terancam Hilang di Pemilu 2014
Sebanyak 3000-an pendulang emas yang berada di Kampung Degeuwo, Paniai-Papua terancam tak ikut pemilu, lantaran belum terdata di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

BERITA
Rabu, 05 Mar 2014 11:54 WIB


Penambang Emas Degeuwo, Pemilu 2014
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai