Bagikan:

Stefan Damasena: Kita Main Game Terus Tiap Hari

Pencipta game Icon Pop Quiz yang sudah diunduh 20 juta orang di seluruh dunia.

BERITA

Kamis, 06 Mar 2014 09:48 WIB

Author

Arin Swandari

Stefan Damasena: Kita Main Game Terus Tiap Hari

Game, Indonesia, Icon Pop Quiz

KBR68H, Jakarta – Perkembangan industri game di Indonesia terhitung cukup menggembirakan. Sedikitnya ada 100 game developer di Indonesia yang aktif mengembangkan industri ini. Salah satunya adalah Stefan Damasena, yang hanya butuh waktu dua tahun untuk melahirkan sebuah game Icon Pop Quiz yang sudah diunduh 20 juta orang di seluruh dunia lewat iOS dan Android. 


Sampai saat ini Icon Pop Quiz sudah diunduh 20 juta kali lewat platform iOS dan Android. Icon Pop Quiz yang dibuat dalam waktu 3-5 bulan ini juga jadi game terpopuler di Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Sementara untuk pasar Indonesia, game Icon Pop Quiz dan Icon Pop Song juga sangat populer. 


Di bawah bendera Alegrium, CEO berusia 30 tahun ini tengah mencari game-game baru untuk membidik pasar global. Dan Stefan yakin, Indonesia punya peluang besar untuk merebut pasar tersebut. 


Simak wawancara khusus yang dilakukan Arin Swandari dengan Stefan Damasena untuk KBR68H, TV Tempo dan PortalKBR berikut ini. 


Bisa diceritakan game Anda yang bernama Icon Pop Quiz? 


“Icon Pop Quiz itu adalah permainan kuis. Jadi di dalam aplikasinya nanti ada gambar yang simpel, gambar yang kita minimalis. Bisa jadi tokoh, film, ada judul lagu juga yang kita minimalisasi. Dari representasi gambar itu orang mencoba menebak ini judulnya apa atau nama tokohnya siapa. Tokoh yang kami masukkan dalam game misalnya Michael Jackson, karena dia punya gayanya sendiri, kita gambar dia.” 


“Game itu diciptakan oleh satu tim yang terdiri dari 12 orang. Ada desainer, programmer, dibantu sekitar lima orang desainer.” 


Dari mana Anda menemukan ide untuk membuat game? 


“Macam-macam. Tapi kalau untuk Icon Pop Quiz awalnya waktu makan siang, sempat ada game namanya Logo Quiz dia tebak-tebakan logo. Habis itu kita lagi cari referensi buat proyek lain terus ketemu poster-poster minimalis, ada orang bikin di internet. Salah satu creative director kita bilang sepertinya lucu kalau digabungkan ide ini.”


Ini menguji pengetahuan juga, misalnya tokoh-tokoh politik ada?


“Ada juga. Jadi lucunya game ini karena kita tidak terus kasih soal yang ABG tahu seperti Justin Bieber atau siapa tapi kita kasih tokoh politik juga. Jadi waktu anaknya main tidak mengerti tanya bapaknya, bapaknya ikut main jadi sekeluarga ikut main. Dulu waktu naiknya justru waktu Natal, orang kumpul bareng ada acara keluarga mainlah game ini.” 


Alegrium lahir dari empat orang sahabat. Bagaimana Anda berempat berproses menciptakan sebuah game? 


“Ceritanya kita berempat sebelumnya di sebuah digital agency. Kita waktu itu banyak mengerjakan klien-klien seperti Nokia dan lainnya. Terus di akhir 2010 karena lebih banyak kita yang background produksi, kita merasa kalau kita bekerja untuk klien sepertinya aspirasi belum tersampaikan semua.” 


“Sebelum kita sampai ke Icon Pop Quiz kita gagal dulu selama dua tahun. Jadi pada saat kita desain mau memulai Alegrium kita merasa dengan pengalaman yang sudah kita punya di digital agency sepertinya bisa. Tapi waktu berjalan dengan waktu ternyata industrinya benar-benar beda, tidak bisa mengandalkan cuma kreatif tapi banyak hal belajar tentang marketing, gameplay. Orang tidak bisa dikasih barang yang cuma lucu tapi sesuatu yang benar-benar bagus dimainkan, enak dimainkan.” 


Karena itu kegagalan untuk proses belajar, butuh waktu berapa lama untuk bisa mencapai itu?


“Sebenarnya kita terus belajar. Karena di industri game itu kalau kita bilang tidak atau kita belum bisa menemukan formula yang pasti. Jadi selama ini kita masih belajar kesuksesan Icon Pop Quiz pun kita terus menciptakan yang baru, karena trennya berkembang terus seperti dulu Angry Birds terkenal, sekarang Flappy Bird. Jadi sudah beda lagi apps Angry Birds dengan Flappy Bird itu pendekatannya sudah beda, jadi trennya terus berubah-ubah.” 


Bagaimana untuk mengikuti perkembangan yang terus berubah? 


“Kita main game terus setiap hari.” 


Apa yang menjadi kunci sebuah game bisa sukses?


“Jadi kalau bagian produksi itu kita tidak streamline A, B, C tapi lebih di awal campur aduk saja semua. Jadi begitu ide dapat kita sudah pikirkan ide bisnisnya, kreatifnya, programming  semua diomongi di depan.”


Mana yang paling membuat Anda bahagia: menciptakan game atau membuat orang lain bahagia? 


“Sebenarnya yang paling bikin happy ya bikin orang itu happy. Karena kepuasan paling dalam itu didapat waktu kalau kreasi kita berguna buat orang lain, bisa dinikmati orang dan bisa bikin orang itu happy.” 


Kapan Anda tahu orang-orang happy dengan game Anda? 


“Saat di-download dan banyak komentar. Ada satu yang paling ingat di saya waktu orang komentar di Twitter, this is the best five minutes of my life with my kids.” 


Bagaimana prospek bisnis seperti Alegrium di Indonesia? 


“Kalau kita memang selalu targetnya global. Karena memang pasarnya di sana. Kalau bicara Indonesia mungkin saya kurang bisa bicara untuk market lokal. Tapi untuk keluar saya rasa semua orang yang punya produk digital apalagi game itu sangat punya potensi untuk global.” 


Tahun 2014 prospeknya seperti apa game secara keseluruhan dan Allegrium?


“Kalau melihat industri game di Indonesia memang belakangan ini banyak yang lagi meningkat. Seperti teman-teman kita di Toge Productions itu sebenarnya mereka senior kita dan mereka punya game yang lebih dulu dikenal di global tapi plattform-nya di web.” 


“Kalau buat Allegrium jujur kalau di industri game seperti yang saya bilang tadi kita harus ikuti tren, industrinya sangat dinamis. Untuk saat ini kita memang mencari sesuatu untuk game berikutnya.”


Indonesia punya wayang, candi – adakah yang Anda utak-atik dari situ?


“Kalau untuk itu pasti ada. Cuma karena kita target market untuk global kita lebih bikin suatu yang general, semua orang di negara mana saja bisa mengerti.” 


Flappy Bird ditutup karena salah satunya pemiliknya bingung hidup sederhananya hilang gara-gara jadi miliarder dadakan, kemudian menimbulkan kecanduan. Anda berpendapat seperti apa? apakah memang orang harus kecanduan game supaya Anda dan teman-teman sukses? 


“Bukan kecanduan mungkin ya. Karena memang orang butuh selingan dari sehari-harinya, kalau ada satu game bagus dan bikin orang itu happy menurut saya sah-sah saja.Kalau game kita gratis, koneksi internet juga sudah gampang sekarang jadi game kita bukan yang morotin duit orang.” 


Apa kekuatan dari Allegrium sehingga bisa diterima?


“Mungkin pertama karena topiknya yang global yang semua orang tahu. Karena mungkin kualitas game yang kita produksi selalu yang terbaik. Karena untuk market global kualitasnya harus seperti itu.”


Apa target pengembangan Allegrium?


“Targetnya kita ingin jadi seperti Supercell. Sebenarnya bukan buat Allegrium tapi semua orang, apalagi untuk Indonesia harusnya kita bisa seperti perusahaan game luar. Kalau industri game yagn lagi top itu Supercell yang bikin Class of Clans, kemudian King yang bikin Candy Crush. Mereka yang kita look up karena mereka berhasil sekali.” 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending