KBR68H, Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyebut stasiun Metro TV paling tidak proporsional dalam memberitakan kampanye parpol.
Ketua KPI, Yudha Riksawan mengatakan, Metro TV menyiarkan berita tentang Partai Nasdem sebanyak 34 kali. Sementara partai lain hanya 2 sampai 9 kali. Yudha mengimbau awak media untuk tetap menjunjung independensi dan netralitasnya dalam memberitakan parpol.
"Berdasarkan informasi yang kami ketahui, KPU itu kan sudah membagi setiap hari pasti seluruh partai melakukan aktivitas kampanye. Berarti secara proporsional maka semua partai pasti punya kegiatan. Jadi agak heran kalau ada partai yang tidak diberitakan, sedangkan partai lain yang frekuensi atau durasi pemberitaannya melebihi kewajaran dari jumlah atau rata-rata penyiaran pemberitaan tersebut," kata Yudha Riksawan, Selasa (18/3).
Yudha Riksawan menambahkan, stasiun TV yang paling proporsional adalah TV One. kata Yudha, TV One menyiarkan seluruh partai dengan frekuensi yang hampir sama. Sedangkan KPI mencatat TVRI sebagai TV pemerintah tidak memberitakan empat partai, yaitu PKPI, Demokrat, PAN, dan PBB.
Berikut data-data yang yang dimiliki oleh KPI
Nasdem di Metro TV menyiarkan 12 spot.
Gerindra 14 spot di Trans TV.
Hanura 13 spot RCTI, 13 Spot MNC dan 15 spot Global.
Golkar 14 spot di TV One 15 spot di ANTV
Sementara ada pemberitaan parpol yang teralu mencolok di satu televisi dan tidak proporsional dibanding parpol lain:
RCTI: relatif proporsional
Nasdem 3 berita
PKB 1
PKS 2
Gerindra 1
P3 3
Hanura 3
MNC TV:
Gerindra 1 berita
PPP -
Hanura 2
yang lain -
Global TV
PKS
Gerindra
PPP: 1 berita
PDIP 2
PKPI 1
Hanura 6
Golkar 6
demokrat 5
PBB1
Pan 1
ANTV
PKS 1 berita
Glokar 1
Yang lain -
TV One: semua partai disiarkan
Nasdem 3
PKB 2
PKS 4
Gerindra 3
PPP 4
Hanura 6
PDIP 2
PKPI 1
Golkar 6
Demokrat 5
PAN 1
PBB 1
Metro TV
PKS 9
Gerindra 7
Hanura 1
PDIP 6
Golkar 6
Demokrat 8
PAN 2
Nasdem 34
TVRI ada 4 partai yang tidak disirakan
PKPI Demokrat PAN PBB
Trans TV
hanya Memberitakan PKS, Hanura, PDIP
Trans 7
hanya memberitakan PKS, Gerindra, Hanura, PDIP
SCTV
PKS, Gerindra, PDIP
Indosiar hanya PDIP
Editor: Antonius Eko