Bagikan:

Mayoritas Penyandang Disabilitas di Papua Tak Masuk DPT

Sebanyak 50-an kaum disabilitas yang umumnya pemilih pemula mengikuti sosialisasi pemilihan umum (Pemilu) di Kotaraja, Kota Jayapura Papua, Kamis (27/3).

BERITA

Kamis, 27 Mar 2014 21:59 WIB

Mayoritas Penyandang Disabilitas di Papua Tak Masuk DPT

Penyandang Disabilitas, Papua, DPT

KBR68H, Jayapura - Sebanyak 50-an kaum disabilitas yang umumnya pemilih pemula mengikuti sosialisasi pemilihan umum (Pemilu) di Kotaraja, Kota Jayapura Papua, Kamis (27/3).

Sosialisasi yang kali pertama dilakukan KPU Papua ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pemilih pemula dalam hal cara menyalurkan suara dan masuk tidaknya nama mereka dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Anggota KPU Papua Divisi Sosialisasi, Musa Sombuk menuturkan, keikutsertaan kaum difabel dala pemilu kerap terlupakan. Ini membuat mereka tidak bisa menyalurkan suaranya. Padahal mereka  juga memilik hak yang sama dengan pemilih lainnya.

Salah satu guru SMA-LB Kotaraja, R. Siswantoro mengatakan, sosialisasi pemilu ini sangat bermanfaat bagi murid-muridnya. ”Kebanyakan mereka belum mengerti pemilu dan melakukan pencoblosan. Ini pendidikan yang baik, namun kami juga harus terus-menerus mengajari mereka,” jelas Pak Sis, panggilan akrab guru yang telah mengajar selama 27 tahun di SMP-SMA-LB tersebut.

Manfaat sosialisasi ini juga dirasakan Niko, salah satu tunarungu di sekolah itu. “Saya sudah memiliki calon yang akan saya coblos nantinya,” katanya bersemangat.

Sementara, Anggota KPU Kota Jayapura, Regina Yaung, ketika ditemui disela-sela kegiatan tersebut mengatakan,pemilih tuna netra akan didampingi oleh relawan demokrasi saat masuk ke bilik suara yang akan membantu proses pencoblosan. Sementara bagi pemilih yang disabilitas berat, sejumlah petugas akan mendatangi rumah mereka masing-masing.

“Hingga saat ini, surat suara dengan menggunakan huruf braile hanya ada pada lembaran DPD, untuk lembaran DPR RI, DPR Papua dan DPRD kabupaten/kota, lembarannya disamakan dengan pemilih normal lainnya,” ungkapnya.

Kelompok Disabilitas di dalam DPT


Ketua Pusat Pemilu Akses Penyandang Cacat (PPAPC) Papua, Roby Yong mengatakan, ada 17 ribu penyandang disabilitas di Papua yang tersebar di 29 kabupaten/kota. Namun dari jumlah itu, yang diakomodir dalam pemilu tahun ini hanya sekitar 20 persen. Banyak dari kelompok ini tak terdata, sebab akses geografis yang sulit, dan banyak keluarga yang masih menyembunyikan kaum difabel dengan alasan malu.  

“Paling tidak hanya ada 5 wilayah yang kelompok difabel masuk dalam DPT, diantaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Biak Numfor, Merauke dan Jayawijaya. Di Kota Jayapura adda sekitar 400 orang masuk dalam DPT. Sisanya tak terdata,” katanya, Kamis (27/3).
  
Sosialisasi yang baru dilakukan pertama kalinya ini, menurut dia akan sangat membantu kelompoknya, sebab selama ini, kelompok difabel hanya mengetahui tata acara pencoblosan pemilu dari obrolan diantara mereka. “Jika tidak tersedia surat suara dari huruf braille, maka kami diberikan pendampingan. Para pendamping tersebut juga sudah kami kenal, sehingga kami sangat mempercayai mereka, tidak akan melakukan kecurangan dalam pencoblosan di hari 'H' nanti,” ujarnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending