Logistik Terbakar, KPU Sumba Barat Daya Minta Logistik Pengganti Segera Dikirim

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur meminta KPU Pusat agar secepatnya mengirimkan logistik pemilu untuk wilayah Sumba Barat Daya. Logistik di kabupaten ini habis terbakar karena sekelompok massa tak dikenal membakar kantor KPU Sumba Barat Daya.

Juru Bicara KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe mengatakan, batas pengiriman logistik tersebut paling lama setidaknya sebelum H-3 pemilu legislatif. Sebab, Menurutnya, lembaganya membutuhkan waktu satu hari untuk memeriksa kembali logistik dari KPU Pusat sebelum disebarkan ke semua TPS.

"Paling tidak H-3 itu sudah ready semua di KPU. Karena harus dilakukan pemakingan (pengepakan, red.) kembali. (Cukup sehari?) Cukup karena kita akan mengerahkan tenaga yang cukup banyak bisa 200-300 orang untuk sortir dan packing,"jelas Maryanti kepada KBR68H

Juru Bicara KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU Pusat terkait kebutuhan logistik tersebut. Menurutnya, bila sesuai rencana pada H-2 semua logistik tersebut akan disebar ke 500 an TPS yang ada.

100 Orang Ditahan

Pasca-pembakaran, Kepolisian Nusa Tenggara Timur menahan sekitar 100 orang. Juru Bicara Polda NTT, Okto George Riwu mengatakan, 100-an orang tersebut ditangkap di tempat kejadian. Meski mereka mengakui telah membakar kantor KPU, Kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus itu. Hingga saat ini Kepolisian masih memeriksa dan menyelidiki peran ratusan orang tersebut.

“Untuk saat ini kita masih periksa karena kita mau tahu pelaku lapangan, koordinator lapangan, aktor intelektualnya masih kita selidiki. Kita amankan karena turut serta ada di tempat kejadian dan berdasarkan pengakuan mereka juga. Saat ini kita masih periksa,” ujar Okto saat dihubungi KBR68H.

Juru Bicara Polda NTT, Okto George Riwu menambahkan, 100-an orang tersebut diduga dihasut untuk membakar KPU Sumba Barat Daya terkait Pilkada. Pasca-pembakaran, kata Okto, polisi memperketat penjagaan di Sumba Barat Daya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya bentrokan yang terjadi menyusul pembakaran kantor KPU. Pengetataan penjagaan ini juga diikuti dengan penambahan personil sebanyak 100 personil dari Markas Besar Kepolisian Indonesia.

Editor: Anto Sidharta