Bagikan:

KPU: Sulit Kerahkan WNI di Hong Kong Datangi TPS

KBR68H, Jakarta - KPU kesulitan mengerahkan seluruh warga Indonesia terutama buruh migran di Hong Kong untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara pada hari pemilihan, Minggu kemarin. Ini terkait sedikitnya jumlah pemilih yang datang ke TPS di Victoria Park

BERITA

Senin, 31 Mar 2014 23:09 WIB

Author

Rio Tuasikal

KPU: Sulit Kerahkan WNI di Hong Kong Datangi TPS

Pemilu, PPLN, KPU, buruh migran, TKI

KBR68H, Jakarta - KPU kesulitan mengerahkan seluruh warga Indonesia terutama buruh migran di Hong Kong untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara pada hari pemilihan, Minggu kemarin.

Ini terkait sedikitnya jumlah pemilih yang datang ke TPS di Victoria Park Hong Kong pada pemungutan suara akhir pekan lalu.

Anggota KPU Pusat Juri Ardiantoro mengatakan tidak bisa memaksa majikan di Hong Kong untuk mengizinkan buruh migran ikut pemilu.

Meski begitu Juri Ardiantoro menolak anggapan bahwa partisipasi pemilih di Hong Kong rendah. KPU masih menunggu terkumpulnya surat suara yang dikirim melalui pos.

"Kami menyadari tidak bisa memaksa (pemilih), terutama pekerja dan TKI yang sangat terikat dengan majikan atau pekerjaannya. Kami tidak bisa mengharapkan semua orang hadir di situ. Memang ada hal yang secara struktural sulit membuat semua pemilih datang ke TPS," terang Juri Ardiantoro pada KBR68H, Senin (31/3) malam.

Pemilihan calon legislatif di luar negeri berlangsung pada 30 Maret - 6 April. Pemungutan suara dilakukan melalui TPS, kotak keliling dan pengiriman melalui pos.

Di Hong Kong, pemilu digelar Minggu kemarin. Berdasarkan catatan LSM buruh migran, partisipasi pemilih hanya sekitar 30 persen dari total sekitar 100 ribu buruh migran. (Baca: Sebagian Besar TKI Di Hongkong Tak Ikut Pemilu)

Jumlah pemilih di luar negeri yang tercantum dalam Daftar Pemilih sebanyak 2 juta orang, tersebar di 130 kota di berbagai negara.

Editor: Agus Luqman

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending