Bagikan:

Komnas HAM: KPU Kaltim & Kaltara Tak Siap Gelar Pemilu

KBR68H, Balikpapan - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut KPU Kota dan Kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) tidak siap menggelar pemilu legislatif 2014.

BERITA

Sabtu, 22 Mar 2014 20:31 WIB

Komnas HAM: KPU Kaltim & Kaltara Tak Siap Gelar Pemilu

Pemilu, Komnas HAM, Kalimantan, Balikpapan

KBR68H, Balikpapan - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut KPU Kota dan Kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) tidak siap menggelar pemilu legislatif 2014.

Anggota komnas HAM Otto Nur Abdullah mengatakan anggota KPUD provinsi baru dilantik dan belum mempersiapkan tahapan Pemilu. KPU Provinsi juga belum berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah.

Dalam pengamatan dari Balikpapan, Otto Nur Abdullah menyebutkan beberapa tahapan yang terlaksana antara lain pembentukan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di seluruh wilayah. Selain itu, KPU juga belum memutuskan lokasi TPS untuk kawasan permukiman dan juga rumah tahanan serta rumah sakit.

"Misalnya sosialisasi pengunaan instrumen oleh pemilih itu belum disosiliasikan. Jangankan itu, PPS-nya saja belum terbentuk. Jangankan PPS-nya belum terbentuk, belum ada kepastian apakah TPS-nya permanen atau mobile, atau dikaitkan dengan TPS terdekat, itu belum ada kebijakkan, itu kan kebijakkan itu harus dilahirkan oleh KPUD," kata Komisioner Komnas HAM Otto Nur Abdullah.

Anggota Komnas HAM Otto Nur Abdullah mengungkapkan, kondisi semacam itu terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten kota di Kaltim dan Kaltara.

Saat ini, Komnas HAM sedang memantau persiapan pra pemilu di 21 provinsi di Indonesia. Pemantauan difokuskan pada terpenuhinya partisipasi politik warga negara. Hak pilih merupakan salah satu hak asasi manusia.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending