Bagikan:

Jangan Konsumsi Sembarang Makanan Organik

Sejak kecil terbiasa menanam tanaman di kebun sendiri.

BERITA

Kamis, 20 Mar 2014 15:36 WIB

Jangan Konsumsi Sembarang Makanan Organik

cara memilih sayur organik, cara memulai hidup sehat organik

Shela Hamedan dan keluarga sudah menetap di Monterey, California, Amerika Serikat sejak 2011. Suaminya, Hamdan Hamedan, seorang diaspora Indonesia yang aktif di komunitas diaspora Indonesia di Amerika Serikat.

Sebagai seorang ibu, ia memperkenalkan aneka makanan sehat kepada suami dan anaknya. Berikut wawancara dengan Shela Hamedan seperti diangkat dalam acara Perspektif di KBR68H. 

Apakah Anda menjalani hidup yang sehat, sesehat alam di Monterey? 

 

“Benar sekali. Menjadi ibu rumah tangga salah satu alasan saya untuk dapat menjalani hidup lebih teratur sejak pindah ke Monterey, California. Rutinitas yang saya jalani adalah bangun pagi, kemudian mengurus suami dan anak saya. Setelah sarapan pagi, kita bersama-sama berjalan kaki dan kebetulan saya juga memiliki kebun di rumah.”

“Sejak kecil saya sudah dibiasakan menanam tanaman sendiri. Waktu kecil saya menanam tomat dan cabai. Kini saya bisa membuat sambal sendiri.”

Jadi Anda tinggal bukan di sebuah apartment melainkan di sebuah rumah di suatu jalan yang residential, betulkah?

“Iya. Akan tetapi tatanan di sana masih berupa pasir, jadi kita juga harus membeli soil untuk bercocok tanam.”

Apa saja yang Anda tanam?

“Saat ini saya menanam semua jenis salad, sehingga anak saya pun menjadi terbiasa memakan makanan langsung dari tumbuhannya.” 

Apakah semua tanaman organik? 

“Iya betul, pupuk yang kami gunakan pun pupuk organik. Jadi kami tidak lagi membeli bahan makanan di luar.”

Anda merupakan orang yang selalu menjaga kesehatan. Setelah tidak bekerja dan harus tinggal di luar negeri, bagaimana cara Anda memelihara kesehatan?

“Run enforcement untuk hidup sehat setelah saya memiliki anak. Saya mendengar banyak orang-orang di Amerika yang terserang penyakit kanker karena dipicu oleh jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari.”

“Jadi sebagai ibu baru, saya ingin keluarga saya sehat. Sehat dapat dimulai dari jenis makanan yang dikonsumsi dan saya juga membiasakan anak saya untuk memakan makanan sehat, bukan makanan cepat saji.”

Kalau Anda harus membeli makanan dari luar, bagaimana cara Anda memelihara standar kesehatannya?

“Makanan tersebut harus organik tetapi jangan asal organik, perlu diperhatikan juga sertifikat organik pada kemasan. Selain itu di sana memiliki local farmer. Dengan membeli makanan dari local farmer bisa mensejahterakan masyarakat sekitar. Jadi kita tidak pernah membeli makanan dari kaleng, because we have to support them.”

“Hal tersebut yang ingin saya terapkan di Indonesia juga bahwa kita itu jangan selalu membeli makanan yang impor ,dan memulai untuk memberikan support kepada para petani kita di sini agar hidup mereka menjadi lebih baik.”

Apakah local famer yang menanam dan mengelola sayur organik?

“Ya, jadi setiap hari ada pasar tempat para petani berjualan dan dinamakan Farmers Market.”

Tentu harganya lebih mahal daripada berbelanja di supermarket biasa.

“Iya, asalkan sehat. California termasuk ranking atas dalam penyediaan makanan sehat.”

Lalu bagaimana cara Anda memilih makanan ketika pergi ke restoran, adakah makanan khusus yang dihindari? 

“Ada, yang dihindari kalau pergi ke restoran adalah gula, minyak, dan makanan yang dipesan harus ada sayurnya.” 

Bisa Anda jelaskan yang dikategorikan sebagai sayur sehat atau daging sehat.

 

“Jadi saat ini sedang booming jenis makanan super food. Di sana, ada namanya Hall Foods yang menjual segala macam super food. Super food tidak selalu berbentuk bubuk tetapi seperti sayuran-sayuran yang berwarna hijau pekat. Sayuran tersebut seperti bayam, pok cay, daun kale.”

“Sedangkan jenis daging yang sehat ialah daging putih seperti ayam dan ikan. Menurut masyarakat lokal, daging ayam kaya akan protein. Hanya saja jangan memakan bagian dada, karena lebih banyak menganduk lemak. Kebetulan saya juga memelihara ayam, bukan untuk dikonsumsi melainkan untuk saya ambil telornya. Selain itu, saya tinggal di dekat pantai, jadi saya sering mengonsumsi ikan.”

“Secara pribadi, saya tidak lagi mengonsumsi daging merah sejak saya pindah ke sini seperti daging kambing dan daging sapi. Bukan berarti benar-benar dihilangkan, tetapi perlahan-lahan dikurangi.” 

Apakah kebiasaan yang Anda lakukan masih minoritas, atau sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat di sana? 

“Saya melihatnya sekarang di Amerika terutama di California banyak masyarakat yang back to nature. Mulai dari makanan hingga cara melahirkan, seperti masyarakat lebih memilih menggunakan bidan daripada dokter.”


Catatan: Pada Rabu (03/03/2021) redaksi melakukan perubahan keterangan atas permintaan narasumber.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending