Bagikan:

Hambat Pilkada, KPU Sumba Barat Daya Dibekukan

KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bakal melaporkan temuan terkait Pemilu di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ke KPU pekan depan. Sebelumnya Komnas HAM mendapati jika Pemilu di dua provinsi itu tidak siap diselenggaraka

BERITA

Senin, 24 Mar 2014 22:05 WIB

Author

Rio Tuasikal

Hambat Pilkada, KPU Sumba Barat Daya Dibekukan

sumba barat daya, kpu

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur telah membekukan KPU Kabupaten Sumba Barat Daya. Alasannya karena lima anggota KPU Sumba Barat Daya menghambat pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Markus Dairo Tallu - Ndara Tanggu Kaha. Juru Bicara KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe mengatakan, nantinya Pemilu di Sumba Barat Daya sepenuhnya diambil alih oleh KPU NTT. Ia juga menambahkan, KPU Sumba Barat Daya dibekukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. (Baca: DPRD: Hasil Pleno KPU Sumba Barat Daya Tidak Sah)

"Iya, (KPU Sumba) diberhentikan sementara, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Mereka tidak melaksanakan perintah KPU dan KPU provinsi.Kan mereka diperintahkan untuk membuat surat penegasan tentang bupati terpilih, tapi mereka nggak buat. Sehingga dianggap menghambat Pemilukada," kata Maryati saat dihubungi KBR68H, Senin (24/3) malam.

Juru Bicara KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe menambahkan, lima anggota KPU Sumba Barat Daya sudah dipecat. Saat ini mereka sedang diproses di Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP). Kata dia, bisa saja KPU Sumba Barat Daya kembali aktif sebelum Pemilu Legislatif, asalkan mereka sudah melantik bupati terpilih. Pihaknya mengklaim persiapan pemilu di Sumba Barat Daya tidak terpengaruh oleh pencoretan ini. Sementara itu, pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Markus-Ndara, KPU NTT menjadwalkan sebelum pemilu legislatif 9 April 2014.


Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending