Bagikan:

Gaji Kecil, Wartawan di Balikpapan Ikut Jadi Caleg

Ada fenomena yang berbeda di Pemilu Legislatif 2014 kali ini di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pada pemilu kali ini, puluhan wartawan di Balikpapan juga ikut mengincar kursi anggota Balikpapan maupun Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

BERITA

Senin, 31 Mar 2014 21:39 WIB

Gaji Kecil, Wartawan di Balikpapan Ikut Jadi Caleg

Gaji Kecil, Wartawan di Balikpapan, Ikut Jadi Caleg

KBR68H, Balikpapan - Ada fenomena yang berbeda di Pemilu Legislatif 2014 kali ini di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pada pemilu kali ini, puluhan wartawan di Balikpapan juga ikut mengincar kursi anggota Balikpapan maupun Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Balikpapan Sri Wibisono mengatakan, penghasilan yang kecil membuat puluhan wartawan ingin menjadi anggota DPRD.

Menurutnya, rata-rata gaji wartawan di  Balikpapan hanya berdasarkan UMK yakni sebesar Rp 1,9 juta. Penghasilan itu dirasa tidak cukup, karena  kebutuhan hidup layak (KHL) di Balikpapan minimal Rp 3 juta.

Namun dia juga mendesak, agar wartawan yang menjadi caleg mengundurkan diri untuk tetap menjaga indepedensinya.

"AJI Balikpapan meminta agar para wartawan yang tercatat sebagai calon anggota legeslatif untuk mundur sementara dari posisinya atau profesinya sebagai wartawan. Ini untuk menjaga indepedensi dari wartawan itu sendiri. Peran ini bisa dilakukan masing-masing perusahaan pers ataupun organisasi profesi dari tempat wartawan itu bernaung," kata Sri Wibisono Senin (31/3)

Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Balikpapan Sri Wibisono menambahkan, tahun 2013 lalu AJI Indonesia merilis minimum upah layak bagi wartawan sebesar Rp5,4 juta perbulan.

Hingga kini di Kaltim gaji wartawan masih cukup memprihatinkan, bahkan ada yang dibawa UMK atau sebesar Rp 1,5 juta per bulan.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending