KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menginstruksikan petugas di tiap Tempat Pemungutan Suara mengirimkan hasil pindaian (scanning) formulir hasil perolehan suara.
Anggota KPU, Ferry Kurnia mengatakan, ini untuk mencegah manipulasi jumlah perolehan suara dari TPS hingga ke KPU pusat. Selain itu KPU juga membutuhkan formulir C1 ini sebagai arsip perekam digital dan alat kontrol.
"Jadi apapun yang ada di dalam C1, yang kita scan, itu akan sama dengan data yang ada. Karena itu akan dipublish. Kalau misalnya nanti akan ada error, termanipulasi, publik akan tau kalau itu error. Datanya tidak sama dengan data yang di lapangan. Saya pikir itu alat kontrol juga," kata Anggota KPU, Ferry Kurnia, Selasa (25/3).
Sebelumnya sejumlah parpol merisaukan angka perolehan suara yang kerap berubah ketika dibawa ke panitia pemilu tingkat atas. Formulir C1 sendiri berisi jumlah surat suara yang diterima dan dipakai, yang sah maupun tidak sah, serta perolehan dari tiap parpol dan calon legislatif.
Formulir C1 di setiap TPS akan dibubuhi hologram dan dibacakan pada akhir perhitungan untuk transparansi kepada masyarakat. Kekhawatiran muncul ketika hasil di Formulir C1 berbeda dengan penghitungan suara yang dilakukan petugas TPS di papan tulis.
Editor: Antonius Eko
