Bagikan:

Bawaslu NTT Rekrut Lima Ribu Relawan Pengawas Pemilu

KBR68H, Kupang - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Timur merekrut lebih dari 5.000 relawan pengawas pemilu. Meski jumlah relawan sudah cukup gemuk, NTT masih membuka pendaftaran relawan hingga 5 Maret nanti.

BERITA

Sabtu, 01 Mar 2014 10:30 WIB

Author

Silver Sega

Bawaslu NTT Rekrut Lima Ribu Relawan Pengawas Pemilu

Bawaslu, Pemilu, Relawan, Pengawas, NTT

KBR68H, Kupang - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Timur merekrut lebih dari 5.000 relawan pengawas pemilu. Meski jumlah relawan sudah cukup gemuk, NTT masih membuka pendaftaran relawan hingga 5 Maret nanti.

Ketua Bawaslu NTT Nelce Ringu mengatakan, relawan ini direkrut dari Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat, Sekolah dan masyarakat umum. Ini belum termasuk perekrutan dari Panwaslu Kabupaten, Panwas kecamatan, serta Pokja Pemilu. Nece Ringu memperkirakan relawan pengawas pemilu di NTT lebih dari 50 ribu orang.

"Pendaftaran ini akan berakhir pada tanggal 5 Maret nanti. Kenapa dibatasi sampai tanggal 5 Maret, karena begitu besarnya relawan ini, jumlahnya begitu besar, kita ingin memberikan kesempatan yang cukup kepada Pokja Nasional untuk merekap nama-nama yang ada masuk dalam data base nasional kemudian pokjanas mempunyai juga kesempatan yang cukup untuk menerbitkan kartu pengenal serta sertifikat. Mereka semua ini akan mengikuti bimbingan teknologi agar tahu apa tugas-tugasnya," jelas Nalce Ringu.

Ketua Bawaslu NTT Nelce Ringu menambahkan, Panwaslu dan Panwascam merekrut para guru, agar pengawasan pemilu merata ke seluruh wilayah. Nelce Ringu mengatakan, pemilih tidak hanya datang ke TPS dan memilih, tetapi ikut mengawasi terjadinya kecurangan dan melaporkan ke Bawaslu. Perekrutan relawan pengawas pemilu ini, kata Nelce Ringu, untuk mewujudkan gerakan sejuta relawan pengawas pemilu.

Editor: Irvan Imamsyah

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending