Bagikan:

Anonym: Gagal Raih Oscar, Film Jagal Buka Banyak Ruang Diskusi

Film "Jagal" atau "The Act of Killing" gagal di Oscar, tapi punya misi yang lebih besar.

BERITA

Senin, 03 Mar 2014 12:39 WIB

Anonym: Gagal Raih Oscar, Film Jagal Buka Banyak Ruang Diskusi

Jagal, The Act of Killing, Oscar

KBR68H, Jakarta - Film “The Act of Killing” atau Jagal gagal menang penghargaan Oscar tahun ini untuk kategori film dokumenter. Co-sutradara film tersebut yang memakai nama samaran, Anonym, mengaku tak terlalu kecewa meski kru film sempat berharap bisamemenangkan penghargaan bergengsi itu. Menurut Anonym, kalah atau menang itu bukan tujuan karena yang lebih penting adalah membuka ruang diskusi soal peristiwa 1965.


Berikut petikan wawancara dengan Anonym setelah pengumuman Oscar. 


Film “Jagal” tidak menang di Oscar seperti diperkirakan banyak orang… 


“Selama ini kami membuat film ini dengan dukungan keluarga korban tragedi 1965, kalangan aktivis HAM, penyintas .Dan itu jadi motivasi bagi kami untuk bekerja selama 8 tahun untuk kemudian merilis dan mendistribusi film ini. Setiap kali kami ambil gambar, motivasi kami adalah bagaimana supaya film ini bisa sebesar-besarnya bermanfaat bagi orang Indonesia untuk menyusun apa yang diinginkan sebagai sebuah rekonsiliasi sejati. Setiap penghargaan hanya berarti jika itu bisa membantu orang Indonesia merumuskan apa yang bisa dilakukan soal impunitas, soal penggelapan sejarah, juga kejahatan kemanusiaan pada masa lalu yang diakui saja belum.“


“Bisa dibilang sebetulnya tidak terlalu mengecewakan karena pada dasarnya kami menganggap sebuah penghargaan itu sebagai sampingan, tambahan dorongan untuk memotivasi menyebarluaskan film ini sehingga pembicaraan di masyarakat Indonesia semakin meluas. Kami sudah memenangkan beberapa puluh penghargaan dan nominasi, jadi kalah dan menang sebetulnya biasa. Hanya saja kami betul berharap memenangkan Oscar karena itu bisa menyebarluaskan berita tentang film ini. Dan kami harap itu bisa memperluas pembicaraan di Indonesia.”


Bahkan sebagai nomine Oscar pun, film Jagal sukses menimbulkan banyak diskusi juga di dunia internasional. Film ini “mengubah” pandangan orang luar tentang Indonesia?


“Memang terlihat bahwa nominasi Oscar ini memperluas dan memperbesar gaung dari masalah hak asasi manusia di Indonesia. Yang paling penting yang dimulai sebagai nomine Oscar adalah perbincangan di dunia internasional mengenai kejahatan kemanusiaan yang didukung oleh negara mereka sendiri, seperti Amerika Serikat dan Inggris, yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya. Menurut saya ini membantu bagaimana Indonesia memandang sendiri persoalan ini. Harus disadari kalau ini bukan intervensi asing, seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Kepresidenan, melainkan ini adalah sebuah bagian dari solidaritas kemanusiaan.”


“Di mana-mana orang membicarakan, bahkan badan PBB mempertimbangkan apakah mungkin dibuat pengadilan internasional misalnya, juga mekanisme internasional lainnya. Dan kita di Indonesia juga melihat perbincangan yang lebih luas ketika ini diumumkan jadi nominasi Oscar, terlihat dari banyaknya tulisan di media dan antusiasme penonton meningkat. Kami unggah film ini ke YouTube dan hanya beberapa bulan setelah nominasi, penontonnya sudah ratusan ribu. Begitu juga dengan permintaan untuk DVD bagi pemutaran meningkat tajam.  Kami berharap meski Jagal tidak menang, orang di dalam dan luar Indonesia tetap melihat sebuah pekerjaan rumah yang belum dikerjakan dengan baik.”


Bagaimana Anda melihat reaksi dalam negeri soal film Jagal?


“Yang menurut saya masih agak kurang… adalah diskusi di Indonesia masih terfokus pada hal yang remeh. Misalnya mendiskreditkan film ini sebagai produk asing, sebagai intervensi asing, dan sebagai upaya memperburuk citra Indonesia. Itu tidak betul. Ini bukan produk asing karena ini juga produksi Indonesia dengan 60 kru anonim asal Indonesia. Ini bukan pula untuk memperburuk citra Indonesia melainkan untuk melihat segala hal yang tidak beres di Indonesia untuk segera dibereskan. Tapi ada diskusi di Indonesia yang lari dari pembicaraan inti yang diangkat dalam film ini, bahwa kita masih punya banyak persoalan dengan kejahatan terhadap kemanusiaan di masa lalu.”


“Satu hal yang menurut saya sangat menarik, persoalan yang sudah berpuluh tahun tidak didiskusikan, terutama di luar negeri, bahkan diketahui pun tidak, sekarang mulai diketahui banyak orang. Bahwa di Indonesia pembicaraan belum mengarah pada apa yang harus kita kerjakan untuk atasi persoalan ini… belum mengerucut ke sana… tapi setidaknya pembicaraan lebih luas sudah dimulai.”

“Kami sudah juga kerjasama dengan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia. Kami dapat banyak permintaan DVD dari guru yang ingin memutarnya untuk siswa SMA. Bahkan ada anak SMA yang atas restu gurunya mengadakan pemutaran film ini dua kali di sekolahnya, dihadiri ratusan teman-temannya. Jadi ini sudah merembes masuk ke ruang sekolah lewat jalur informal. Kami berharap sebagian dari persoalan penggelapan sejarah dari rakyatnya sudah bisa mulai dibicarakan.”


Apa rencana selanjutnya?


“Kami sedang selesaikan film berjudul “Senyap” (The Look of Silence) yang disyut bersamaan dengan film Jagal, dimulai dari 8 tahun yang lalu dengan tema dan lokasi yang sama, tapi dilihat dari perspektif keluarga korban. Kami undang satu sutradara Indonesia lagi, yang juga adalah keluarga korban, untuk menelusur dan memaknai apa yang selama ini terjadi dalam sejarah keluarga mereka dan berusaha membandingkannya dengan apa yang dikenal sebagai ‘sejarah nasional’. “


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending