Bagikan:

Alasan Sekwan Surabaya Ancam Tarik Paksa Mobil Dinas

Sekretaris DPRD Surabaya, Jawa Timur, siap melayangkan surat kepada anggota DPRD yang memanfaatkan mobil dinas untuk kegiatan kampanye. Hal ini setelah ada informasi soal dipakainya mobil dinas DPRD Surabaya untuk kampanye dari salah satu partai politik.

BERITA

Jumat, 28 Mar 2014 19:55 WIB

Author

Eko Widodo

Alasan Sekwan Surabaya Ancam Tarik Paksa Mobil Dinas

Sekwan Surabaya, Mobil Dinas

KBR68H, Surabaya - Sekretaris DPRD Surabaya, Jawa Timur, siap melayangkan surat kepada anggota DPRD yang memanfaatkan mobil dinas untuk kegiatan kampanye. Hal ini setelah ada informasi soal dipakainya mobil dinas DPRD Surabaya untuk kampanye dari salah satu partai politik.

Sekretaris DPRD (Sekwan) Kota Surabaya, Afghani Wardhana mengatakan, sesuai aturan mobil dinas pelat merah dengan alasan apapun dilarang untuk kegiatan kampanye. Meskipun pelat nomor mobil dinas diganti warna hitam pun tetap tidak boleh untuk kampanye.

Bahkan, kaa dia, aparat kepolisian dipersilakan menindak jika diketahui ada mobil dinas berpelat merah diganti pelat hitam.

Afghani Wardhana menyatakan, pihaknya akan menarik paksa jika mengetahui ada mobil dinas DPRD kota dipakai untuk kampanye dalam Pemilu Legislatif 2014. Saat ini sekitar 30 unit mobil dinas masih dipakai oleh anggota DPRD, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak menjabat. 

“Kita sudah mengingatkan untuk dikembalikan, ada beberapa anggota dewan yang masih menolak untuk ditarik dengan alasan untuk jemput tamu dan ada keperluan lain sehingga masih ingin memakai,” kata Afghani Wardhana, di kantornya, Jumat (27/3).

Afghani mengaku, hingga sekarang pihaknya belum menerima bukti dipakainya mobil dinas DPRD Surabaya untuk kegiatan kampanye. Karena, kata dia, jika hanya sekedar informasi tanpa ada bukti , ia belum bisa mengambil tindakan.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending