KBR68H, Jakarta - Partai Aceh dituding sebagai penyebab maraknya aksi kekerasan di wilaya Aceh.
Direktur LSM HAM Aceh Judicial Monitoring Institute (AJMI), Agusta Muchtar mengklaim, lembaganya menemukan sejumlah fakta terkait keterlibatan kader Partai Aceh di Bumi Rencong itu. Modus ini digunakan untuk memenangkan partai lokal itu.
"Misalnya pada waktu kampanye terbuka beberapa waktu lalu. Banyak caleg dari Partai Aceh mengancam masyarakat secara terang-terangan. Kalau masyarakat tidak memilih Partai Aceh dalam pemilu kali ini, masyarakat Aceh akan berkonflik kembali. Selain itu, masyarakat juga didoktrin tidak akan mendapatkan hak-hak dari pemerintah. Ini kan seharusnya sebuah proses yang bisa direspon oleh penyelenggara pemilu dan juga kepolisian. Semua orang juga sudah mengetahuinya," terangnya ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon, Minggu (30/3).
Ia menambahkan, penyelenggara pemilu dan kepolisian di sana juga terkesan membiarkan kekerasan terus berulang. Buktinya, hingga kini kejadian itu terus berulang. Proses hukum yang dilakukan polisi juga dinilai tak mampu mengungkap dalang di balik serangkaian kekerasan di sana.
Sementara, hingga kini Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, dinyatakan masih rawan keamanan. Pascainsiden penembakan yang dialami kader Partai Aceh (PA) Kecamatan Lhoksukon, Ahmad Syuib, 26 tahun, situasi keamanan belum kondusif.
Kepala Polisi Resort (Polres) Lhokseumawe, Joko Surachmanto mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi di lapangan gangguan keamanan diprediksi terus berlanjut. Hal itu menurutnya akan berdampak buruk terhadap pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) 9 April mendatang.
”Penganiayaan berakibat perusakan mobil, kemudian terus berlanjut terus itu Kita tangani semuanya, kita profesional saja. Termasuk, mulaii dari kasus kemarin itu penembakan, sampai penganiayaan, perusakan, pembakaran. Terus sampai kita lakukan semuanya. Situasi lagi tidak kondusif, ” tegas Joko, Ahad (30/3).
Kader Partai Aceh Kecamatan Lhoksukon, Ahmad Syuib, ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) di kawasan Desa Ulee Pulo, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Korban ditembak OTK ketika mengendarai mobil hias menyerupai tank atau kendaraan perang berat lapis baja usai melakukan kampanye di Kecamatan sawang, Aceh Utara.
Sementara massa pendukung Partai Aceh melakukan penganiayaan kepada dua Satuan Tugas (Satgas), merusak rumah Ketua Satgas Lhokseumawe dan rumah calon legislatif Partai Nasional Aceh (PNA).
Editor: Anto Sidharta
Aktivis: Banyak Caleg Partai Aceh Terang-terangan Ancam Warga
Partai Aceh dituding sebagai penyebab maraknya aksi kekerasan di wilaya Aceh. Direktur LSM HAM Aceh Judicial Monitoring Institute (AJMI), Agusta Muchtar mengklaim, lembaganya menemukan sejumlah fakta terkait keterlibatan kader Partai Aceh di Bumi Rencong

BERITA
Minggu, 30 Mar 2014 22:23 WIB


Caleg Partai Aceh, Ancam Warga
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai