KBR68H, Jakarta - Lembaga penelitian CSIS (Center for Strategic and International Studies) menyatakan Joko Widodo unggul 31,8 persen suara dalam survei mengenai presiden terpilih 2014. Peneliti senior CSIS, Joseph Kristiadi mengatakan, capres dari PDIP itu memang berpeluang besar bakal menang dalam pilpres, bahkan jika disandingkan dengan siapapun.
Namun Kristiadi menekankan, pasangan wakil presiden untuk Jokowi nanti harus dari golongan muda. Ini karena rakyat kekurangan pemimpin yang bisa membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat. Selain itu kata Joseph, capres dari zaman orde baru sudah terlalu biasa dengan korupsi.
"Tapi kan masih ada yang namany Mahfud MD, Anies Baswedan, dan siapalah tokoh-tokoh muda. Mungkin Gubenur Lemhamnas yang relatif muda yang mengerti soal militer dan geo-strategi, namanya Budi Soepanji," kata Kristiadi dalam konferensi pers hasil survei nasional CSID 2014, Senin (31/3).
"Orang-orang seperti itu justru media yang memberikan alternatif kepada publik. Ini loh, ada yang lain yang belum pernah disebut yang bisa mengisi kekosongan seperti itu," lanjut Kristiadi.
Kristiadi menambahkan, sosok Jokowi masih sangat kental dengan budaya jawa. Sehingga ada kekhawatiran presiden sungkan dan nurut jika wakil presidennya lebih tua.
Selain itu, Joseph juga melihat bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mundur dari panggung politik karena pertimbangan usia. Sehingga kata Kristiadi, Megawati bakal menolak jika capres yang digadang menjadi pasangan Jokowi bukan tokoh yang masih muda.
Sebelumnya hasil survei CSIS bulan ini menunjukkan bahwa 37,3% rakyat butuh sosok cawapres pendamping Jokowi yang merakyat dan tegas (24%). (Aisyah Khairunnisa)
Editor: Pebriansyah Ariefana