Bagikan:

Jangan Sepelekan Radang Telinga

Selain berfungsi untuk pendengaran, telinga juga berfungsi untuk keseimbangan tubuh. Karena itu jangan sepelekan jika anda mengalami gangguan pada panca indera ini. Salah satu gangguannya adalah radang telinga.

BERITA

Selasa, 12 Mar 2013 13:07 WIB

Jangan Sepelekan Radang Telinga

radang telinga

KBR68H- Selain berfungsi untuk pendengaran, telinga juga berfungsi untuk keseimbangan tubuh. Karena itu jangan sepelekan jika anda mengalami gangguan pada panca indera ini. Salah satu gangguannya adalah radang telinga.

Gangguan ini dirasakan oleh salah seorang karyawan swasta, Christina Dwi. Sudah kali kedua Wiwik biasa nama perempuan ini dipanggil terkena gangguan radang telinga ini. Gangguan tersebut bermula dari kebiasaan membersihkan telinga dengan waktu yang sangat dekat.

“Saya kena radang telinga  sudah dua kali, yang pertama tahun 2006 dan tahun 2011. saya sadar itu dari kebiasaan buruk saya yang sering mengorek telinga,” jelas Wiwik

Dahulu seusai mendengarkan lagu menggunakan earphone Wiwik merasakan gatal di telinganya. Kemudian  ia membersihkannya dengan cotton bud  hingga telinganya lecet.

“Tanpa sadar kulit telinga saya pedih, dan saya sampai mengalami nyeri agak pusing dan badannya meriang, cuma jangan sampai saya mengalami sampai yang ada nanahnya, karena terlalu aktif membersihkan telingah,” kata Wiwik.

Efek yang dirasakan Wiwik saat radang telinga, dia sering merasakan dengungan pada pendengarannya. Kadang-kadang dia menjadi sulit mendengar. Selain itu Wiwik menjadi susah menelan karena merasakan sakit.

“Kalau kita naik pesawat kita suak merasakan pengang di telinga saat pesawat akan turun, nah itu yang sering saya rasakan, saya sudah mencoba, menelan untuk mengeluarkan udara dalam telinga saya tetapi tetap saja tidak bisa,” kata Wiwik.

Menurut Dokter spesialis telinga Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Marlinda,  apa yang dialami Wiwik merupakan infeksi bagian telinga luar. Hal itu disebabkan oleh seringnya melakukan pembersihan terhadap telinga. Apalagi jika membersihkan dengan kuku.

“Kuku kita satu organ tubuh yang banyak kuman, kalau kita mengorek telingah dengan kuku sama saja memberikan kuman, membiarkan telinga meransang produksi kelenjar telinga dan iritasi, karena merandang, akan infeksi dan bengkak,” kata Marlinda.

Menurut Marlinda, telinga manusia sudah mempunyai sistem pembersihan telinga sendiri. Sehingga manusia tidak perlu sering mengorek telinga untuk melakukan pembersihan.


“Infeksi telingah yang sering dilakukan karena kelakukan kita, atau ketakutan kita sendiri, satu yang kita harus ingat telinga kita sudah dirancang bagus, telinga kita tidak perlu sering dikorek, telingah punya mekanisme pembersihan sendiri yang sudah dirancang Tuhan,” jelas Marlinda

Marlinda menjelaskan telinga kita mempunyai kontur yang berbeda, sehingga tidak bisa sembarangan untuk memasukan benda asing ke dalam telinga. Sehingga apabila dipaksakan akan mengenai dinding telinga yang mengakibatkan luka.

“Serumen mekanisme tubuh sebenarnya kalau dia terbentuk tidak boleh kayak Wiwik tidak boleh masukkan dalam dalam, kontur telinga kita dibentuk kontor seperti huruf S sehingga kalau dipaksa akan mentok, kalau kita bersihkan cukup, dengan air hangat dan baby oil,” kata Marlinda.

Radang telinga juga bisa disebabkan dari dalam tubuh. Terkadang sebagian tubuh ada yang rentan terhadap alergi. Alergi ini akan meningkatkan produksi cairan ingus yang mengakibatkan sering bersin-bersin, sehingga memudahkan infeksi pada telinga tengah.

“Dalam tubuh alergi misalnya, titik lemahnya ditelingah yang selalu merasa gatal mudah iritasi, dan produksi ingus lebih banyak bersin-bersin, lalu kita sering menarik ingus dalam-dalam itu juga terkadang meberi gangguan pada telinga,” kata Marlinda.

Marlinda menyarankan cukup sekali dalam seminggu membersihkan telinga. Ketika memasukan alat pembersih telinga jangan terlalu dalam. Dengan begitu kebersihan telinga kita dapat dijaga tanpa menimbulkan iritasi.

“Telinga adalah salah satu indra yang paling penting , jadi kebiasaan buruk yang kita lakukan harus dihindari, yang kedua jagalah indra kita terutama telinga dengan mengurangi kebiasan jelek, dan mengurangi paparan suara terhadap telinga,” tutup Marlinda. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending