Bagikan:

Aktivis Antikorupsi: Pendapatan Terbesar Djoko Susilo Diduga dari Sistem Kendaraan Baru

KPK masih megincar dan menelusuri 24 harta tersangka simulator SIM Djoko Susilo. Djoko merupakan pejabat kepolisian berpangkat Inspektorat Jenderal yang pernah menjabat kepala Korlantas dan gubernur akademi kepolisian.

BERITA

Rabu, 13 Mar 2013 13:44 WIB

Author

Doddy Rosadi

Aktivis Antikorupsi: Pendapatan Terbesar Djoko Susilo Diduga dari Sistem Kendaraan Baru

djoko susilo, harta

KPK masih megincar dan menelusuri 24 harta tersangka simulator SIM Djoko Susilo. Djoko merupakan pejabat kepolisian berpangkat Inspektorat Jenderal yang pernah menjabat kepala Korlantas dan gubernur akademi kepolisian. Sebelumnya, KPK juga sudah menyita 11 rumah dan apartemen milik Djoko antara lain di wilayah Madiun. Darimana Djoko Susilo bisa mempunyai harta yang bergelimpang tersebut? Simak perbincangan KBR68H dengan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman dalam program KBR68H.

Kabarnya ada aset yang ditemukan MAKI di wilayah Madiun ya?

Pertama kali saya juga merilis rumah yang di Solo itu pada saat penetapan DS tersangka, sehari kemudian langsung saya rilis harta yang di Solo satu rumah nilainya hampir Rp 40 miliar itu 5.000 meter. Waktu itu nilai tanah saja Rp 5 juta minimal per meter itu sudah Rp 25 miliar, bangunannya Rp 10 miliar dan sisanya Rp 5 miliar jadi sekitar Rp 40 miliar. Maksud saya, kami yang memulai kami yang mengakhiri, melaporkan harta yang pertama dan Madiun ini kira-kira yang terakhir di Indonesia. Karena ada laporan juga ada apartemen di Singapura, saya maksudkan dulu yang melaporkan pertama kali harta kekayaannya dan juga yang mengakhiri laporan ini.

Nanti kalau ada data-data lainnya bagaimana?

Kira-kira tidak karena saya tahu persis. Ini harta yang tidak bergerak, rumah pertama kali di Solo, Jakarta, Bogor, Semarang dan lainnya.

Di Madiun ini berapa banyak?

Rumah itu ada dua, terus tanah kosong empat, dan rumah peninggalan orang tua tidak kita hitung karena itu masih warisannya.
Rumah dua, tanah empat bidang, total luasnya berapa?
Ada yang 4.000 meter, ada yang 1 hektar lebih, saya nilai kemarin termasuk bangunan segala macam antara Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar.
 
Sudah diserahkan ke KPK?

Sudah tanggal 27 Februari saya menyerahkan itu beserta fotonya rumah yang paling bagus itu. Dulu saya melaporkan pertama kali rumah yang di Solo itu beserta fotonya juga.

Kalau anda melihat sebetulnya kalau dengan gaji katakanlah Rp 30 juta per bulan seorang Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Dari mana dia bisa mendapatkan miliaran?

Jadi kalau proyek simulator SIM kemarin itu hanya yang terkecil bahasa saya. Karena proyek paling-paling keuntungannya berapa, sudah dibagi ke DPR, dengan tim-tim lain segala macam paling dia dapat Rp 10 miliar kira-kira dari Rp 200 miliar. Ini bisa mencapai ratusan miliar itu, harus diingat bahwa dia mulai di polisi itu di lalu-lintas, paling lama itu dia bertugas di Dirlantas Polda Metro Jaya, pernah jadi Sekretaris Dirlantas dan jadi Dirlantas juga pernah dan lama. Penghasilan utamanya dugaan saya dari sistem kendaraan baru mulai dari motor, mobil, kendaraan berat, mobil mewah, motor gede. Itu yang paling besar kalau kongkalikong disitu, permainannya di tingkat dealer, kalau anda beli motor Rp 14 juta sebenarnya anda hanya bayar ke dealer itu Rp 9 juta. Untuk balik nama resmi, STNK, BPKB itu Rp 1,5 juta dan yang tidak resmi itu seakan-akan dilewatkan biro jasa. Biro jasa ini yang pinjam nama, sebenarnya lebih banyak masuk ke kantong polisi di tingkat Polda. Anda bisa bayangkan Polda itu membawahi Jabotabek, tidak hanya Jakarta, berapa motor baru, mobil baru, kendaraan berat baru ini semua di Jakarta semua untuk proses registrasi.
     
Celah-celah penyimpangannya banyak sekali ya?

Iya. Orang-orang yang di lapangan itu jatahnya Kasatlantas, tapi kalau oknum Dirlantas yang nakal itu justru di kendaraan yang baru ini yang paling tinggi, kalau tilang itu receh. Ada persoalan rekening yang belum dibuka, kalau ini harta bergerak lebih bombastis lagi.  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending