KBR68H, Bogor – Takut dicurangi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Amin Rais menantang Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk terbuka dalam proses penghitungan suara.
Amin Rais menerangkan, sistem Langsung Umum Bebas dan Rahasia (Luber) sudah dilakukan oleh KPU. Namun sistem Jujur dan Adil (Jurdil) masih disanksikan oleh bekas ketua MPR ini. Menurutnya, dalam penghitungan suara masih terdapat ketidakadilan dan kejanggalan.
“Saya meragukan hasil pemilu sebagaimana dirilis oleh KPU, baik yang pertama maupun yang ketiga. Terus saya dari pemilu dengan selogan Luber Jurdil itu, Lubernya sudah. Jadi langsung umum bebas rahasia, tapi jujur adilnya itu tidak ada jaminan. Kecuali kalau kami sekarang membuka diri, supaya software dari IT di KPU itu dibuka di depan semua partai peserta pemilu,” katanya.
Amin Rais menambahkan, hal itu perlu dilakukan untuk kepentingan semua partai peserta pemilu. Jadi semua partai duduk bersama dan mengundang ahli-ahli IT dari setiap universitas negeri untuk memperlihatkan sistem tersebut. Sehingga menurutnya, tidak ada kerahasiaan terkait proses penghitungan suara.
Editor: Antonius Eko