KBR68H, Bogor – Perusahaan percetakan yang pernah mendapat catatan buruk karena keterlambatan pencetakan Ujian Nasional tahun lalu, kembali mendapat proyek pencetakan surat suara pemilu legislatif.
Pengelola PT Ghalia Indonesia Printing yang berada di Kota Bogor, Jawa Barat mengaku dapat proyek tersebut setelah memenangi tender melalui konsorsium. Salah satu petinggi PT Ghalia Indonesia, yang tak mau disebut namanya, mengaku optimistis kesalahan pada pencetakan UN tidak terulang lagi. Dia juga berjanji seluruh surat suara akan selesai dicetak 18 Februari mendatang.
“(Ada kekhawatiran akan ada keterlambatan seperi UN dulu pak?) Insya Allah sekarang mungkin nggak. (Kenapa bisa yakin pak?) kondisi produksi kita nggak ada masalah, sampai sekarang bagu-bagus aja,” katanya saat ditemui wartawan.
Pihak PT Ghalia sendiri mencetak surat suara Pileg hanya untuk satu wilayah provinsi, yakni Provinsi Sulawesi Selatan. Saat ini PT Ghalia terus merampungkan sisa pencetakan dengan pengamanan yang ketat dari Aparat Kepolisian, KPU Pusat dan KPUD Kota Bogor.
Sementara itu, terkait status PT Ghalia yang sudah dicoret oleh negara, juru bicara KPU Pusat, Ahmad Ilham mengaku tidak tahu menahu. Hal itu dan diserahkan kembali oleh kewenangan pimpinan.
Seperti diketahui, PT Ghalia Indonesia Printing adalah percetakan yang mencetak soal Ujian Nasional 2013 lalu. Seluruh soal untuk Indonesia bagian timur mengalami kendala lantaran ada permasalahan di percetakan yang belum selesai. Alhasil, ujian pun sempat tertunda karena soal yang belum didistribusikan.
Editor: Antonius Eko