KBR68H, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur minta pemerintah kabupaten kota di daerah itu membentuk Tim Terpadu Pemilu. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik - Kesbangpol- NTT Sisilia Sona mengatakan, tim terpadu pemilu itu bertugas untuk menelaah berbagai situasi disana. Telaah diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan menjelang Pemilu 9 April. ( Baca: Awasi Pemilu Bawaslu NTT Libatkan Jurnalis )
"Diharapkan semua kabupaten membentuk tim terpadu, lalu kita harapkan semua kabupaten menyusun rencana aksi daerah. Sehingga dengan rencana aksi daerah itu paling tidak bisa meminimalisir hal-hal yang diperkirakan bisa mengganggu situasi. Jadi kita minta di sana Forkompinda-nya dengan sekretariatnya Kesbang untuk menelaah berbagai situasi di daerah sehingga mereka mengantisipasi dini, cegah dini dan diharapkan tidak sampai berdampak pada persoalan daerah," jelasnya.
Kepala Badan Kesbangpol NTT Sisilia Sona menambahkan, sampai sejauh ini belum ada laporan soal konflik atau gangguan keamanan di daerah yang terkait dengan pemilu. Dia minta warga NTT untuk terus menjaga keamanan, sehingga pemilu legislatif 9 April bisa berjalan aman dan sukses.
Sementara itu sejumlah LSM di NTT mendeklarasikan pemilu damai tanpa diskriminasi SARA. Sejumlah LSM itu diantaranya Rumah Perempuan Kupang (RPK), Peace Journalist Community Kupang (PJCK), dan Yayasan Tanpa Batas (YTB), tergabung dalam Aliansi Dame Timor. Mereka juga akan membantu Bawaslu NTT mengawasi pelaksanaan Pemilu 9 April.
Editor: Irvan Imamsyah