KBR68H, Jakarta - Sejumlah partai politik dituding masih menempatkan caleg perempuan hanya sebatas pemenuhan kuota keterwakilan perempuan.
Caleg perempuan untuk DPRD Sulawesi Utara, Dorkas mengatakan, hampir 70 persen caleg perempuan hanya direkrut sebagai pelengkap pemenuhan undang-undag pemilu tentang representasi 30 persen caleg perempuan.
"Tetapi jujur bahwa hampir 70 persen caleg perempuan itu cuma dalam rangka melengkapkan kuota. Dan masing-masing partai tidak memberikan ilmu apa itu politik, apa itu partai, dan bagaimana menjadi caleg itu sendiri. Dan ini sungguh sangat memberatkan untuk kita berkomitmen menjadi anggota legislatif yang lebih berpotensi," kata Dorkas.
Sementara itu seorang caleg perempuan lainnya asal Sukabumi Daden Sukendar mengaku sering ditanya oleh berbagai parpol yang meminta saudara perempuannya dimajukan dalam pemilihan legislatif.
Padahal kata Daden, tindakan parpol yang seperti itu akhirnya membuat wakil rakyat tidak berkompeten ke depannya. Alasannya kata dia, karena pengusungan nama caleg yang seperti itu tidak melalui proses kaderisasi dan tak paham dengan tujuan partai, sehingga ketika nantinya terpilih tentu tidak akan memberikan kontribusi yang bagus.
Editor: Antonius Eko