KBR68H, Jakarta - Bencana menerjang negeri ini di sejumlah wilayah. Ada banjir di banyak tempat, juga Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang meletus. Ribuan orang mengungsi karena banjir di banyak daerah yang menghanyutkan beberapa orang. Ribuan orang mengungsi karena Sinabung, yang belakangan menewaskan 17 orang karena awan panasnya. Para korban bencana itu mengungsi ke posko-posko yang menerima aliran bantuan dari berbagai pihak. Bantuan untuk meringankan kesusahan para pengungsi, mengalir tanpa memandang suku, agama, ras atau golongan tertentu.
Seperti yang dilakukan Disaster Management Center Dompet Dhuafa (DMC DD). Walaupun sebagian kalangan mengafiliasikan Dompet Dhuafa identik dengan umat Islam, namun mereka tetap membantu para korban bencana Gunung Sinabung di Sumut yang mayoritas adalah umat kristiani. Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini mengatakan lembaganya memiliki parameter tertentu dalam menentukan penyaluran bantuan, misalnya jumlah korban atau tingkat kerusakan yang terjadi.
"Kami ada standar-standar jika akan menyalurkan bantuan. Misalnya kalau dalam bencana itu berapa korbannya, kerusakannya seberapa parah. Kami tidak pernah mempertimbangkan, seperti oh di sini kebanyakan non muslim, jadi tidak usah. Tidak begitu. Agama tidak menjadi pertimbangan kita. Kalau memang ada korban yang kami bisa bantu, ya kami akan membantu tanpa membedakan," jelasnya dalam program perbincangan Agama dan Masyarakat KBR68H dan TempoTV, Rabu (12/2)
Seiring berjalannya waktu, Dhompet Dhuafa mulai dipercaya sebagai lembaga profesional dalam penyaluran bantuan sosial. Dana yang mereka dapatkan saat ini juga berasal dari berbagai kalangan dan pemeluk agama. Sehingga sudah sepantasnya disalurkan bagi siapa saja yang benar-benar membutuhkan seperti korban bencana.
"Dompet Dhuafa hari ini dikenal bukan hanya sebagai penyalur dana keumatan Islam, tapi juga dana keumatan publik. Kita juga dalam membatu korban bencana di manapun itu tidak memandang agamanya. Dalam Islam, menolong sesama itu juga merupakan hal yang harus dilakukan tanpa membeda-bedakan siapa yang ditolong," pungkasnya.
...
“Silakan, jika mau solat, bisa kok di gereja ini. Kami tidak keberatan. Silakan saja jika berkenan!”
Kalimat tersebut terlontar dari seorang pimpinan Gereja Koinonia Jakarta Timur, Pendeta Pontas Imert Rajagukguk. Dia sedang mempersilakan pengungsi banjir Kampung Pulo yang beragama muslim untuk solat di gerejanya. Saat ribuan warga Kampung Pulo diterjang banjir, gereja tersebut digunakan sebagai tempat pengungsian. Padahal mayoritas pengungsi adalah umat muslim. Pdt Pontas mengatakan rumah ibadah mereka terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan bantuan.
"Kami saat banjir Kampung Pulo berusaha membantu para pengungsi sebisa mungkin. ruang gereja kami ubah jadi tempat pengungsian. Kami juga bikin ruang khusus untuk pengungsi ibu menyusui. Kami sempat bingung juga karena kami cuma punya dana internal Rp10 juta untuk membantu ratusan pengungsi ini. Tapi Tuhan akhirnya membantu dengan datangnya bantuan dari pihak-pihak lain," tuturnya dari Perbincangan Agama dan Masyarakat KBR68H.
Kerjasama lintas iman ini merupakan hal positif. Menolong orang tidak perlu menanyakan agamanya terlebih dahulu, begitu ujarnya. Pdt. Pontas bahkan mengatakan ada salah satu ajaran di agamanya yang memerintahkan untuk selalu berbuat baik kepada orang lain dan menolongnya di saat butuh bantuan
“Ada ajaran yang bilang, kamu harus membantu bukan hanya orang-orang yang kamu kenal. Kalau itu tidak ada nilainya. Kamu justru harus membantu orang yang tidak kamu kenal, bahkan yang membenci kamu sekalipun harus tetap kamu bantu,” pungkasnya.
Contoh-contoh inilah yang harus diperjuangkan bersama. Solidaritas lintas iman untuk menolong orang lain yang kesusahan. Kerjasama antar umat beragama yang bernilai tinggi bagi kemanusiaan.
“Persatuan umat antar agama itu perlu. Kita bisa petik pelajaran dari bencana ini. Kita bisa berbaur saling dukung dan bantu. Ini juga untuk mewujudkan cita-cita proklamasi,” tutupnya.
Editor: Fuad Bakhtiar
Menyemai Toleransi di Pengungsian
KBR68H, Jakarta - Bencana menerjang negeri ini di sejumlah wilayah.

BERITA
Kamis, 13 Feb 2014 15:07 WIB


dompet dhuafa, Gereja Koinonia, bantuan pengungsi, sholat di gereja
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai