Bagikan:

Gunung Kelud Belum Muntahkan Semua Isi Perutnya

Gunung Kelud di Jawa Timur bergolak. Hingga Jumat (14/2) pagi asap masih menjulang tinggi dari gunung itu. Ketua Tim Tanggap Darurat Aktivitas Gunung Kelud, PVMBG, Umar Rosyadi mengatakan, material yang ada di sana sekitar 120 juta meter kubik sampai 200

BERITA

Jumat, 14 Feb 2014 10:43 WIB

Author

Antonius Eko

Gunung Kelud Belum Muntahkan Semua Isi Perutnya

gunung kelud

KBR68H, Jakarta - Gunung Kelud di Jawa Timur bergolak. Hingga Jumat (14/2) pagi asap masih menjulang tinggi dari gunung itu. Ketua Tim Tanggap Darurat Aktivitas Gunung Kelud, PVMBG, Umar Rosyadi mengatakan, material yang ada di sana  sekitar 120 juta meter kubik sampai 200 juta meter kubik, dan belum semua dikeluarkan. Dia khawatir bakal ada letusan yang lebih besar. Berikut pernyataan Umar di acara Sarapan Pagi KBR68H 


Kondisi Gunung Kelud pagi ini seperti apa? 


Kalau berdasarkan visual masih terjadi, asap tetap membumbung tinggi. 


Benarkah lebih besar dari letusan sebelumnya? 


Kalau dilihat sebarannya memang lebih besar. Dari kronologisnya pukul 21.15 statusnya dinaikkan dari siaga menjadi awas, radius 20 kilometer. Terus pukul 22.50 terjadi letusan pertama tim yang berada di pos berjarak 8 kilometer meninggalkan pos, pukul 23.00 terjadi letusan berikutnya, pukul 23.23 juga terjadi letusan berikutnya, pukul 23.29 terjadi letusan dengan kolom asap 17 kilometer vertikal. Masih terjadi pukul 23.36 dan hujan batu dan kerikil sampai di Pare dan Wates. Pukul 23.41 terjadi hujan abu, batu sekitar ukuran 5 sentimeter sampai daerah Wates Kediri, pukul 23.55 terjadi hujan batu dan kerikil sampai Simpang Lima Kediri, dan kalau kita lihat secara visual dari pukul 00.05 itu terjadi hujan batu dan kerikil sampai Nganjuk. Berdasarkan informasi dari teman-teman abunya itu sampai Wonosobo dan Dieng, Jawa Tengah.


Dari semalam sampai pagi ini sudah berapa banyak letusan? 


Yang terjadi banyak sekali. Karena kemarin kita mundur berada di radius 8 kilometer sehingga yang tercatat baru itu saja ada kurang lebih lima kali letusan yang utama. 


Ada informasi bahwa pada saat letusan ada semacam kilat, ini fenomena apa?


Jadi awalnya itu pijaran api saja ternyata tidak. Fenomena seperti kilat petir itu biasa, manakala gunung meletus ada percikan seperti petir itu pelepasan medan magnet. 


Tidak berbahaya?


Tidak karena terjadi di sekitar kawah saja. 


Karakteristik gunung ini seperti apa ketika meletus?


Sebenarnya kalau lihat sejarah yang sudah-sudah letusan gunung ini tidak lama, berikutnya turun terus selesai. Tapi kita belum melihat apakah ini juga terjadi di sejarah sebelumnya atau ada perubahan karakter, mungkin juga letusannya agak panjang kita belum lihat arahnya. 


Biasanya apakah ada awan panas yang menyertai? 


Iya betul tahun 90’an awan panas mencapai 6 kilometer. 


Apakah sudah ada perkiraan berapa energi yang tersimpan dan kemarin itu yang sudah dikeluarkan semua?


Kalau energi kelihatannya belum semua dikeluarkan. Karena diperkirakan material yang ada di sana itu sekitar 120 juta meter kubik sampai 200 juta meter kubik. Masih ada energi yang tersisa, jadi kita juga masih mengkhawatirkan adanya letusan yang lebih besar. 


Sebelumnya pernah ada letusan yang lebih besar?


Ada pada tahun 1919 bahkan menelan korban sekitar 51 ribu.


Letusan semalam bisa disebut puncaknya? 


Berdasarkan alat yang kita pasang itu belum puncaknya. Kita masih mengantisipasi adanya letusan susulan yang lebih besar. 


Peralatan aman semua? 


Dari lima stasiun seismik yang kita pasang di sekitar Gunung Kelud itu empat mati kena imbas, satu masih jalan. Artinya kita dengan alat satu ini masih bisa monitoring. 


Empat itu dimana yang rusak?


Di sekitar kawah dan puncak. 


Jadi sekarang satu stasiun seismik dan mengandalkan visual ya?


Betul dan kita siang ini juga menambah peralatan lagi untuk mengganti yang rusak.


Lokasinya di sekitar Umbu?


Iya di daerah aman. 


Ada berapa yang akan ditambah?


Rencananya tiga.   


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending