KBR68H, Jakarta – “Protect paradise” adalah jargon kampanye terbaru yang dipakai Greenpeace untuk menyelamatkan bumi dari penebangan hutan demi kebun sawit. Di laman ini, ada petisi yang mengajak semua orang untuk ikut menjaga kelestarian hutan dan satwanya.
Salah satu figure publik yang ikut angkat suara dalam laman tersebut adalah artis Julia Estelle. “Perusakan lingkungan harus dihentikan! Saya mengajak kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan hanya membeli produk dari minyak sawit yang bebas dari deforestasi,” katanya di laman itu.
Juru kampanye hutan Greenpeace Yuyun Indradi dalam program Bumi Kita KBR68H menjelaskan kalau ini adalah kampanye Greenpeace khusus penyelamatan hutan. “Alam kita kaya seperti di surga, sayang jika dihancurkan hanya untuk kepentingan segelintir orang.”
Kampanye ini diniatkan Greenpeace untuk mendorong industry berbasis lahan seperti kelapa sawit untuk berpraktik lebih baik.
“Juga peduli akan bahan yang mereka pakai seperti minyak sawit. Kita dorong mereka gunakan minyak sawit dari perkebunan yang tidak merusak,” kata Yuyun.
Kampanye “Protect Paradise” juga dimaksudkan untuk menyelamatkan harimau Sumatera yang populasinya tinggal 400-an. “Jawa dan Bali kehilangan harimau, jangan sampai Sumatera menyusul,” terang Yuyun.
Hewan-hewan seperti harimau dan yang lainnya terancam karena hutan, rumah mereka, menyusut akibat alih fungsi hutan. “Karena itulah mereka mendatangi permukiman, dan menyebabkan terjadinya konflik antara binatang dan manusia.”
Mendorong perusahaan yang baik
Menurut Yuyun, perusahaan yang baik pasti memiliki kebijakan yang mencerminkan praktik ramah lingkungan. Contoh praktik yang tidak ramah lingkungan misalnya menggunakan api dalam membuka lahan, beroperasi di lahan gambut secara tidak bertanggung jawab, dan lainnya.”
Yuyun mengatakan kerusakan hutan selama ini merupakan dampak dari pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek lingkungan.
“Dulu saat hutan masih bagus, industri kehutanan digenjot habis-habisan, ada banyak sekali izin HPH yang diberikan ke pengusaha,” terang Yuyun.
Yuyun menyebut saat ini ada dua perusahan sawit besar yang sudah berbenah diri dan berkomitmen untuk menjaga lingkungan. PT Wilmar dan PT Golden Agri Resources. “Tapi kita terus pantau kebijakan mereka yang baru di mana mereka mempunyai gerakan mengkonservasi hutan yang menjaga hutan dan satwa,” kata Yuyun.
Yuyun berharap dengan adanya gerakan ini kampanye menyelamatkan hutan ini, baik masyarakat, perusahaan dan pemerintah tersadar, serta berperilaku baik terhadap alam.
Editor: Citra Dyah Prastuti