Bencana Alam Jadi Ancaman Pemilu di Trenggalek

KBR68H, Trenggalek - Kapolres Trenggalek, Jawa Timur, mengklaim, wilayahnya aman dari ancaman konflik politik maupun kriminalitas dalam Pemilu Legislatif mendatang.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nastion mengatakan,  meskipun relatif aman dari ancaman konflik, pihaknya mengakui wilayah Trenggalek justru rawan terhadap ancaman bencana alam, baik tanah longsor maupun banjir. Seperti wilayah kecamatan Dongko, Panggul, Munjungan Pule, Bendungan serta Kecamatan Trenggalek.

"Sementara ini kami menetapkan pola pengamanan 2, 10, 20, yaitu dua polisi, sepuluh TPS, 20 linmas. Namun demikian kami lihat situasi, karena medan kita cukup jauh, nanti akan disesuaikan. Untuk titik rawan sementara ini kami idensifikasi masih belum ada yang rawan untuk Trenggalek. Yang kami antisipasi adalah hujan lebat yang bisa mempengaruhi, khususnya kalau sampai terjadi longsor," kata Kapolres Trenggalek, Denny SN Nasution.

Denny Setya Nugraha menambahkan, terkait kerawanan bencana alam tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan KPU, utamanya menyangkut pengamanan distribusi logistik pemilu. Selain itu sejumlah instansi yang terkait bencana alam juga ikut dilibatkan dalam pengawasan jalur-jalur pengiriman logistik pemilu.

Persiapan KPU Trenggalek

Sementara, KPU Kabupaten Trenggalek memastikan telah menerima seluruh surat suara untuk Pemilu Legislatif 9 April mendatang.

Komisioner KPU Trenggalek, Budi Mukaryanto mengatakan, surat suara DPD, DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR-RI, masing-masing  berjumlah 570.569. Sehingga jumlah total yang telah dikirimkan ke KPU Trenggalek mencapai 2.282.276 surat suara.

"Untuk surat suara di Trenggalek sudah datang semuanya dalam boks, kami cek angkanya sama persis dengan kebutuhan. Jumlahnya di masing-masing tingkatan (DPD,DPRD kabupaten, DPRD Provinsi, DPR) 570.569, itu DPT ditambh cadangan dua persen. Karena DPT Trenggalek 559.440," kata Budi Mukaryanto. 

Budi menambahkan, seluruh surat suara tersebut akan segera dilakukan pelipatan dan penyortiran pada awal Maret mendatang. Untuk proses ini KPU Trenggalek mengerahkan 300 pekerja.

Sementara terkait dengan logistik pemilu yang lain, Budi mengaku, KPU Trenggalek hanya tinggal menunggu pengiriman formulir rekapitulasi dari KPU Provinsi Jawa Timur. Pihaknya optimistis seluruh logistik pemilu tersebut akan terdistribusikan sesuai dengan rencana.

Editor: Anto Sidharta