Tujuh tahun lalu, Harling divonis terkena kanker Nasofaring. Awalnya dia mendapati ada benjolan di leher sebelah kiri. Harlingpun langsung berobat ke THT dan diberi antibiotik. Namun ternyata setelah seminggu benjolan tidak juga hilang, akhirnya dokter menyarankan melakukan biopsi. Hasil biopsi menunjukkan Harling terkena kanker Nasofaring stadium 2A. Harlingpun langsung menjalani pengobatan terapi sinar sebanyak 35 kali dan kemoterapi 6 kali. Namun untuk gejala mimisan, flu, dan pandangan ganda tidak dialami oleh Harling.
Kanker Nasofaring menurut dokter Marlinda, spesialis dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta memang cenderung luput dari perkiraan penderita maupun dokter. Pasalnya menurut Marlinda, pasien sering tidak secara gamblang atau jelas menggambarkan keluhannya. Apalagi gejalanya mirip dengan infeksi saluran nafas atas. Seringkali pula menurutnya pasien datang saat merasa telinganya penuh. Sementara dari sisi dokter, sering pula dokter mengklaim gejala tersebut sebagai flu biasa.
Kanker Nasofaring timbul di nasofaring yang terletak di belakang hidung. Saat tumor yang tumbuh masih kecil maka gejala yang dirasakan adalah telinga terasa penuh karena dia dekat dengan saluran tuba, pada kondisi ini masih ada kemungkinan menyembuhkan dengan obat. Saat tumor semakin membesar dan menekan muara tuba maka akan semakin sulit diobati. Gejalanya adalah telinga penuh, berdengung, dan pendengaran berkurang. Semakin besar lagi tumor maka akan menimbulkan ingus atau dahak yang bercampur dengan darah kemudian hidung tersumbat. Jika tumor sudah sampai menekan batang tengkorak maka akan menyebabkan sakit kepala sakit yang hebat.
Dalam kondisi ini jika dokter tidak jeli maka hanya akan memberi pasien obat penghilang nyeri. Bila tumor sudah meluas dan menekan lubang di dasar tengkorak maka akan menyebabkan penglihatan ganda. Kanker Nasofaring dikategorikan tingkat lanjut jika sudah timbul benjolan, sakit kepala yang hebat, mata juling, dan kelumpuhan pada saraf-saraf muka.
Kanker Nasofaring disebabkan virus Epstein Barr (EBV). Virus ini bisa menyerang siapa saja. Pasalnya menurut dokter Marlinda, virus ini masuk ke tubuh manusia saat kita kecil. Kemudian virus ini akan memicu kanker yang dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan kita. Seperti makan makanan yang diawetkan dan diasinkan. Selain itu kanker ini juga dipicu oleh faktor genetik, makanan yang dibakar, dan rokok.
Pengobatan kanker nasofaring bisa dilakukan dengan beberapa cara. Dokter Marlinda, spesialis dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mengatakan, cara tersebut adalah, pertama, untuk stadium 1 akan berikan radio terapi. Pada kondisi ini tumor hanya terbatas di rongga nasofaring dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Kedua, untuk stadium 2 hingga 4B dan belum ada metastase (penyebaran) jauh ke tulang, hati, paru-paru maka akan diberikan pengobatan kombinasi yaitu kemo radiasi. Cara ini terdiri dari radio terapi 35 kali dalam waktu sekitar 6 minggu. Sementara kemoterapi akan diberikan jika terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Kemoterapi ini dibutuhkan agar radiasi menjadi lebih sensitif. Pengobatan yang menyakitkan ini terkadang membuat pasien memutuskan berhenti. Jika ini dilakukan maka pasien harus diberi dosis yang lebih tinggi jika ingin mengulangi pengobatan dan sel-sel tumor akan lebih aktif. Karena itulah pengobatan tahap ini memerlukan kesiapan mental pasien.
Gaya hidup sehat sangat dibutuhkan untuk mencegah terkena kanker Nasofaring. Menurut dokter Malinda berteman dengan stress adalah salah satunya. Apalagi untuk penduduk kota besar yang tidak bisa menghindari stress. Selain itu olahraga teratur juga sangat dibutuhkan, minimal berjalan kaki 30 menit sampai 1 jam tiga kali seminggu. Kemudian makanan yang cukup sayuran dan buah-buahan, kurangi makan daging merah, makanan yang dibakar dan diawetkan. Selain itu perbanyak juga makanan atau minuman yang mengandung flavonoid seperti teh hijau, teh hitam, dan brokoli.
Waspada Benjolan di Leher!
Tujuh tahun lalu, Harling divonis terkena kanker Nasofaring. Awalnya dia mendapati ada benjolan di leher sebelah kiri.

BERITA
Rabu, 27 Feb 2013 09:40 WIB

benjolan, kanker
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai