Mau Berbisnis, Jangan Takut Rugi

Banyak orang takut memulai berbisnis karena takut rugi. Nah, ada satu hal yang mungkin bisa menopang anda ketika ingin memulai usaha atau bangkit dari keterpurukan. Dia adalah INSTING. Insting inilah yang terkadang diabaikan dan tidak terasa pada setiap orang ketika ingin memulai sebuah usaha. Padahal menurut motivator dari kalangan wirausaha, Anang Sambodo, bakat berbisnis sudah dimiliki setiap orang sejak kecil.

Belajar dari kegagalan, Anang tidak kapok untuk terus membuat usaha-usaha baru. Kata Anang, ia memulai usahanya dari ketidak tahuan berbisnis. Saat itu kondisinya dalam keadaan kepepet. Ia memulai usaha dengan menjual telor asin yang disetor ke beberapa warung yang berlokasi dekat gedung-gedung perkantoran. Namun, disaat usahanya mulai berjalan, ia mendadak rugi karena puluhan peti telor asinnya busuk semua.

“Itu akibat ketidaktahuan saya mengenai produksi dan tidak tahu apa itu cash flow,” ungkapnya.

Saking traumanya, Anang mengaku selama tujuh tahun tak mau memakan telor asin. Dalam masa keterpurukannya itu, Anang tak langsung bangkit, ia sempat melamar pekerjaan untuk memulai modalnya kembali.

“Lalu saya bergaul dengan teman-teman pengusaha, dari situ saya belajar dan mendapatkan inspirasi. Terus saya juga melanjutkan kuliah belajar manajeman,” lanjutnya.

Lulus sekolah, Anang Sambodo kemudian membuat usaha bersama temannya dengan berbisnis sekolah broadcast, namun lagi-lagi usahanya bangkrut. Sampai akhirnya, ia berfikir untuk memulai usaha dengan membuka jasa kursus private bahasa inggris. Bermodal uang Rp 70 ribu ditangan, ia nekat memasang iklan di sebuah surat kabar.

“Tulisan di iklannya simple saja kursus bahasa inggris private Anang. Tapi sambil pasang iklan ini saya takut,” ujarnya.

Saat itu Anang mengaku takut karena tidak memiliki kemampuan mengajar. Akhirnya, belajar dari teman dekat yang pandai berbahasa inggris, usaha kursusnya pun berjalan. Tanpa ia sadari ketakutan yang dirasakan justru tidak terjadi.

Menurut Anang, selama ini orang mau membuka usaha tapi terbelenggu oleh pikiran ragu-ragu.

“biasanya kita mikir, ooh jangan-jangan nanti saya rugi atau jangan-jangan nanti enggak laku,” tuturnya.

Setelah jatuh bangun dalam dunia usaha, kini Anang memiliki berbagai macam bisnis. Saat ini Anang memiliki usaha laundry, Jasa kursus bahasa inggris, sampai usaha sebagai seorang trainer yang bekerjasama dengan berbagai perusahaan. Ia juga mulai menulis buku yang menceritakan pengalamannya dalam dunia usaha, judulnya “Meniti Karier, Kalau Bisa Sukses dari Atas Kenapa Harus dari Bawah,”.

Ada lagi Safir Senduk yang belajar berwirausaha dengan mengasah instingnya. Menurut Safir semua kalangan bisa memulai usaha dari hal-hal kecil tanpa memiliki modal besar.

“Misalnya, bisnis untuk ibu rumah tangga bisa saja berbisnis dari rumah dengan memanfaatkan teknologi internet lewat bisnis online,” jelasnya.
Menurutnya, insting berwirausaha bisa dirasakan ketika kita sudah lebih dulu mencoba untuk berbisnis. Insting berwirausaha itu sendiri pada dasarnya tidak dapat kita pelajari, tapi lebih dirasakan.

“Jadi insting itu baru akan muncul ketika ada pola yang berubah,” tambah Safir.

Ada tiga tahap yang pernah dialami Anang saat mengerti insting berbisnisnya.

 “Tahap pertama itu tidak tahu apa-apa mulanya, tahap kedua bersikap sok tahu sehingga saat sudah mengerti kita mau coba semua bidang usaha, dan ketiga kita akan memilah-milah usaha itu saat sudah mengerti menjalankan sebuah usaha,” papar Anang.

Intinya, ketika anda ingin memulai sebuah bisnis jangan takut untuk mencoba. Kegagalan, kerugian, atau keterpurukan akan selalu ada dalam dinamika kehidupan ini.

“Kalau mau berbisnis lakukan saja dulu, jangan takut ruginya dulu. Insting usaha itu akan muncul kalau kita sudah mencoba bisnis’ Kata Anang.

“Yang paling penting, bergaullah dengan orang-orang yang bisa memberikan efek positif agar saat baru mau memulai usaha bisa berhasil,” tambah Safir.