Gemerlap Sehat ala Pemkab Gorontalo

Sudah pernahkah anda menyempatkan waktu untuk menilik tempat anda berdomisili, lingkungan tetangga atau kisi-kisi setiap sudut rumah anda. Kalau belum, tak ada salahnya anda melakukannya. Apalagi seiring kondisi cuaca yang masih terbilang awut-awutan belakangan ini, kegiatan ini mungkin perlu anda lakukan. Pasalnya perhatian anda sangat membantu untuk menghindari anda dan keluarga dari ancaman beragam penyakit yang berbasis lingkungan.

Jangan penah sepelekan hal ini, kondisi lingkungan Anda akan berpengaruh pada kondisi kesehatan anda. Lingkungan secara signifikan bisa menyebabkan masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh. Penyakit seperti ini dikenal dengan istilah penyakit berbasis lingkungan.

Ada 3 faktor penyebab jenis penyakit ini. Pertama adalah virus yang menyebabkan penyakit seperti ISPA, TBC paru, Diare, Polio, Campak, dan Cacingan. Kedua, disebabkan oleh binatang seperti Flu burung, Pes, Anthrax. Ketiga, disebabkan oleh vektor nyamuk seperti DBD, Chikungunya, dan  Malaria.

Di Balikpapan penyakit berbasis lingkungan yang kerap menyerang warga selama 2012 adalah ISPA dan diare.  Di 3 Desa di Ogan Ilir di Sumatera Selatan, diare dinyatakan KLB diare.  Kejadian Luar Biasa penyakit berbasis lingkungan juga kerap melekat bagi Kabupaten Gorontalo.

Bupati Gorontalo David Bobihoe Akib mengaku telah mampu menyosialisasikan kepedulian masyarakat untuk memperhatikan lingkungan. Dulunya begitu banyak genangan air, sarang-sarang nyamuk dibiarkan bebas tanpa dibasmi. Kini, kebiasaan itu perlahan mulai hilang. Pemkab ajak peran masyarakat secara penuh,  Program pun diluncurkan untuk  meningkatkan kepedulian masyarakat. Kerja bakti bersihkan lingkungan ditingkatkan mulai dari tingkat RT, Keluraahan, bahkan sekolah-sekolah dan lingkungan sekolah.

“Masalah kesehatan bukan tanggungjawab dinas kesehatan saja. Tapi seluruh aparat pemerintah daerah. Masyarakat pun dilibatkan,” kata David.

“Itu sudah visi dan misi, saat kampanye kami selalu menjanjikan pelayanan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Maka untuk mewujudkan, kami tidak ada batas dengan masyarakat, pos rumah dinas kami bongkar, pagar rumah dinas kami bongkar, sehingga masyarakat terbuka akses untuk menyampaikan keluhan kepada kami,” ujar David.

Bantuan pemerintah pusat diakui cukup banyak, mulai dari bantuan air bersih, rumah layak huni dan MCK. Pemkab bahkan menambahkan, satu program lain untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Kalau di daerah lain gaji ke-13 PNS digunakan untuk hura-hura. Di Gorontalo tidak, seluruh aparat pemerintahan kita ikhlas menyumbangkan Gaji ke-13 nya untuk pembangunan MCK dan Rumah Layak Huni,”ucap David bangga.

Kepala dinas Kesehatan Nur Albar mengatakan, program kesehatan ini dinamai “Gemerlap Sehat, Gerakan Menata Rumah dan Pemukiman Sehat.

“Kenapa program ini dikeluarkan, karena alasan berikut, dari data selama ini penggunaan jamban keluarga masih 60 persen, 40 persen masih ada yang membuang hajat sembarangan, jumlah pengguna air bersih cuma 30an persen, inilah yang menjadi dasarnya, berarti masyarakat belum sadar kesehatan” ujar Nur Albar.

Program ini mengembankan bagi setiap SKPD tanggungjawab membina satu-dua desa binaan di setiap kecamatan.

Kini sosialisasi itu mulai membuahkan hasil, “Alhamdulillah setelah adanya perbaikan, aparat kita turun ke bawah. kalau dulunya Gorontalo berada pada rangking yang agak parah. Sekarang sudah mulai membaik” ujar David saat berbincang dalam program Klinik KBR68H di Gorontalo.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Dr. Nur Albar, sangat mudah mengenali apakah satu daerah rawan menimbulkan penyakit berbasis lingkungan, atau tidak sehat.
 
“Sampah yang berserakan, kotoran tinja berserakan, banyak kecoa, banyak tikus, comberan yang berbau busuk dan kekurangan air bersih” kata Nur.
Nur Albar pun berbagi informasi tentang bagaimana mengenali rumah yang layak dibilang bersih. Ukurannya cukup luas, fasilitas air bersih, punya lantai dan dilengkapi jamban.

Bupati David menimpali, seiring dengan perubahan iklim, kini penyakit yang disebabkan kondisi lingkungan telah mulai berkurang, misalnya deman berdarah dan diare.

“Kalau antisipasi lingkungan dimulai dari awal, apa yang namanya menutup, menguras, dan membakar, sekarang sudah bermanfaat. Jadi bukan saat terjadi demam berdarah, baru bertindak. Sosialisasi ini bakal dijalankan secara terus menerus,” ujar David.
 
Pemerintah Kabupaten pun memberikan apresiasi bagi semua dinas, SKPD yang peduli lingkungan, penghargaan BKD Award 2012. Penilaian ini dilihat dari empat indikator penilaian. Pemahaman aparat dilingkungan satuan kerja mengenai komitmen pimpinan, penataan data kepegawaian, penegakan disiplin PNS, serta Pengelolaan administrasi dan pelayanan kepegawaian.

Pemkab Gorontalo mengkombinasikan keberadaan dukun-dukun kampung dengan bidan desa. Dukun kampung “biang” diberikan ilmu kesehatan persalinan modern. Tujuannya, agar tidak ada lagi masyarakat yang berobat secara asal, tanpa memperhatikan prosedur pengobatan yang benar.

“Kita memberikan peringatan pada masyarakat, bahwa jika mereka melahirkan misalnya, hanya dukun kampung tidak didampingi tenaga medis, kita tidak akan bertanggungjawab jika terjadi hal-hal luar biasa. Tapi kalau mereka didampingi bidan tenaga medis, maka mereka dibebaskan biaya persalinan. Sebaliknya, jika tidak sesuai prosedur maka akan dikenai denda Rp. 1 juta” tutup Bupati Gorontalo, David Bobihoe Akib.