Bagikan:

Di Balik 98, Bukan Film Politik

Di Balik 98 (sebelumnya berjudul Di balik Pintu Istana) adalah sebuah film drama Indonesia yangdisutradarai oleh Lukman Sardi dan dan dibintangi oleh Chelsea Islan dan Boy William. Film Dibalik 98 tersebut tayang pada 15 Januari 2015.

BERITA

Rabu, 14 Jan 2015 11:43 WIB

Author

Antonius Eko

Di Balik 98, Bukan Film Politik

di balik 98

Di Balik 98 (sebelumnya berjudul Di balik Pintu Istana) adalah sebuah film drama Indonesia yang disutradarai oleh Lukman Sardi dan dan dibintangi oleh Chelsea Islan dan Boy William. Film Dibalik 98 tersebut tayang pada 15 Januari 2015. 


Film ini bercerita runtuhnya pemerintahan Orde Baru dengan ditandai mundurnya Presiden Soeharto. Pendekatan film ini bukan dari sudut pandang politis, namun lebih ke kemanusiaan.


Ada beberapa karakter utama yang menjadi penggerak cerita di film ini. Dari sudut pandang mahasiswa ada Chelsea Islan dan Boy William, lalu Donny Alamsyah dan Fauzi Baadila dari sisi militer. Verdi Solaiman dan Alya Rohali dari sudut pandang petugas rumah tangga istana, dan Teuku Rifnu Wikana yang mewakili rakyat kecil. Dibalik 98 melakukan proses syuting di beberapa kawasan Jakarta hingga Istana Bogor. 


“Dibalik 98″ akan berlatarkan kejadian Mei 1998 saat reformasi terjadi. Reformasi pada tahun 1998 yang mengisahkan kejatuhan Presiden Soeharto (Amoroso Katamsi) dan kerusuhan yang terjadi pada mahasiswa. 


Salah seorang mahasiswi (Chelsea Islan) yang berasal dari keluarga tentara memutuskan menjadi salah satu aktivis 98 yang mendapatkan tentangan dari keluarganya. Bersama kekasih (Boy William) serta anggota aktivis lainnya dia tetap menjalankan aksi demo yang berakhir membahayakan mereka semua. 


Kekacauan yang terjadi sudah tidak terkontrol lagi dan banyak korban dari kerusuhan tersebut. Selain jatuhnya korban, banyak keluarga yang tidak mengetahui keberadaan anggota keluarganya hingga sekarang.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending