KBR68H, Jakarta - Banjir menjadi salah satu penyakit akut yang diderita Ibukota. Sejumlah cara dilakukan tapi banjir sulit diredam. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mencermati ada 1 masalah konkret yang menjadi penjegal mengatasi banjir.
Djoko meminta masalah itu segera dibenahi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Kendalanya hanya bebaskan tanah. Itu menurut Djoko, menjadi urusannya Gubernur DKI.
Langkah apa saja yang sudah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengatasi banjir di Jakarta? Simak perbincangan penyiar KBR68H Sutami dan Nanda Hidayat dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Ahmad Hermanto Dardak dalam program Sarapan Pagi.
Jakarta mengalami banjir dan diguyur hujan sejak dini hari tadi, persiapan dari Kementerian Pekerjaan Umum seperti apa?
Kementerian Pekerjaan Umum yang utama tentunya menyiapkan bahwa sistem pengendalian banjir maupun sungai yang sifatnya lebih kepada lintas provinsi. Jadi lebih banyak dari daerah lain yang masuk ke Jakarta itu secara struktural kita rencanakan bisa menampung kapasitas yang ada. Ini memang tentunya membangun infrastruktur ya perlu tahapan-tahapan, yang sudah jadi Kanal Banjir Timur. Kanal Banjir Timur dulu coba dilihat itu daerah-daerah rawan genangan seperti Cipinang, Kelapa Gading, Sunter, dan lain-lain sekarang praktis relatif berkurang signifikan. Dengan upaya kita di sekitar Kalimalang itu yang Cipinang langsung memotong jalan seperti jalan tol masuk ke Marunda 2-3 kilometer itu bisa menampung 300-400 meter kubik per detik dan kita lihat memang itu tidak pernah dicapai jadi maksudnya lancar air masuk ke situ pada saat sekarang ini. Ini salah satu yang dilakukan yang lain memang untuk Kanal Banjir Barat dari mulai Pintu Manggarai sampai, Pintu Karet sampai juga ke laut yang menuju Cengkareng itu kita sudah membangun cukup lama tapi kapasitasnya yang senantiasa kita tingkatkan. Sekarang ini memang sedang dilakukan penambahan pintu di Manggarai maupun di Karet untuk meningkatkan supaya debit yang 500 meter kubik bisa 700 meter kubik per detik itu bisa bertambah. Tapi itu baru akan selesai tahun ini, kami senantiasa dengan pemerintah DKI Jakarta karena juga yang di dalam yang sifatnya lebih menampung hujan maupun yang sudah di dalam kota Jakarta seperti Sungai Cideng, Kalibaru, Grogol, Angke Hilir ini tentunya pemerintah DKI Jakarta. Tapi yang kami lakukan karena memang kawasannya memang di Jakarta kita didukung juga untuk beberapa ruas atau sungai tadi pembebasan tanahnya oleh pemerintah DKI Jakarta.
Bagaimana penanganan banjir di kawasan Puncak? itu yang sedang dikerjakan apa?
Misalnya sungai di Bekasi ya itu lebih kepada mendukung untuk penanganan di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi juga. Tapi yang lain tentunya ada penanganan juga yang di Sunter hulu itu sampai di daerah-daerah Bekasi juga. Ciliwung sebenarnya juga penanganan di hulu sana, mulai dari Katulampa.
Kalau pembagian antara pusat dan daerah seperti apa?
Saling mendukung, makin cepat makin baik menanganinya.
Wamen PU: Atasi Banjir, Pusat Saling Dukung dengan Pemprov Jakarta
KBR68H, Jakarta - Banjir menjadi salah satu penyakit akut yang diderita Ibukota. Sejumlah cara dilakukan tapi banjir sulit diredam. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mencermati ada 1 masalah konkret yang menjadi penjegal mengatasi banjir.

BERITA
Jumat, 17 Jan 2014 13:35 WIB


banjir, jakarta, wamen PU
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai