Bagikan:

Tekanan Darah Anda 120/80, Tanda-tanda Pra Hipertensi

BERITA

Rabu, 15 Jan 2014 09:58 WIB

Author

Dimas Rizky

Tekanan Darah Anda 120/80, Tanda-tanda Pra Hipertensi

hipertensi, tanda-tanda, pola makan

“Jangan sepelekan masalah hipertensi!” setidaknya itulah satu pesan dokter Laurentya Olga dari beberapa pesan yang harus Anda simak mengenai masalah hipertensi.

Hipertensi merupakan kondisi di mana seseorang mengalami tekanan darah tinggi. Menurut dr. Olga, hipertensi bisa terjadi karena faktor genetik dan lingkungan. “Genetik terjadi karena turunan. Artinya ada gen dari siapapun garis keturunan Anda. Bisa orang tua, kakek-nenek ataupun garis turunan yang lebih tua,” ujarnya dalam program Klinik KBR68H, Selasa (14/1). Sementara untuk faktor lingkungan, bisa melalui gaya hidup yang tak sehat sampai ritme kerja berlebih yang mengakibatkan tekanan darah meninggi.

Berbagai penyakit mengintai jika Anda lengah menjaga tekanan darah. Bahkan kematian pun juga ada di depan mata. Setidaknya serangan stroke, serangan jantung, kerusakan mata, hingga gagal ginjal. Penyakit yang tergolong berat ini akan menjadi sulit diobati jika tak menjaga pola hidup Anda. Herry, 35 tahun juga merasakan hal itu. Kini dia harus memakai kaca mata yang kemungkinan diakibatkan hipertensi. Sementara penegasan Olga, semua hal yang berkaitan dengan pembuluh darah bisa saja menghinggapi penderita hipertensi. Pasalnya, pembuluh darah akan semakin tertekan akibat meningginya tekanan darah.

Terkait kerja berlebih berdampak hipertensi itulah yang dialami Herry K Sulam seorang pegawai swasta. Sebelumnya tak ada riwayat hipertensi sama sekali. Justru yang ada dia menderita tekanan darah rendah. Ujarnya, ini semua berawal dari perpindahan kerja sekira satu setengah tahun lalu. Tekanan pekerjaan yang dialaminya kemudian berimbas pada kesehatannya. Setidaknya dia mengalami gejala pusing tanpa demam, persendian linu, punggung dan kepala terasa berat. Hingga akhirnya dia mengecek ke dokter dan mengetahui tekanan darahnya 140/110.

Apa yang terjadi kepada Herry, menurut dokter Olga, sudah termasuk hipertensi. Perlu diketahui, jika tekanan darah Anda berada diatas 120/80 maka berwaspadalah karena Anda sudah dikategorikan pra hipertensi. Namun jika tekanan darah sudah mencapai 140/90, maka Anda sudah terkena Hipertensi. Ujar Olga, dengan mengetahui jenis tekanan darah, berarti sudah bisa menentukan langkah selanjutnya. “Untuk pra hipertensi atau menuju hipertensi, Anda masih bisa mengatur pola hidup lebih baik lagi. Setidaknya itu peringatan untuk memperbaiki kualitas hidup,” ujarnya. Sementara jika sudah hipertensi, perlu obat-obatan untuk menstabilkan tekanan darah.

Bermacam-macamnya obat yang dijual dipasaran, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Olga dan kalangan medis lainnya. Belum lagi obat-obatan yang diklaim mengandung sari tradisional. Ujarnya, tak perlu memaksakan diri mengkonsumsi obat-obatan tersebut. “Lebih baik obat dari dokter karena sudah tahu kandungan-kandungan kimia yang boleh dikonsumsi,” lengkapnya. Dia juga menyarankan jika ingin mengkonsumsi obat tradisional, langsung diminum atau dimakan tanpa perlu mengolahnya menjadi kapsul-kapsul. “Kandungan khasiatnya bisa hilang nanti karena sudah mengalami beberapa proses produksi,” tambahnya.
Jaga Pola Makan dan Olahraga.

Salah satu kunci lainnya dalam menghadapi hipertensi adalah menjaga pola makan dan olahraga. Dokter Olga menegaskan beredarnya isu di masyarakat soal segala sayur-mayur tak boleh dikonsumsi penderita hipertensi adalah sebuah kesalahan. Justru kata dia, segala jenis sayuran sangat “bersahabat” bagi penderita tekanan darah tinggi. Pasalnya beberapa kandungan zat hijau daun dalam sayur, berguna untuk melancarkan peredaran darah. Namun kondisinya akan berbahaya dari cara masak sayur-mayur tersebut.

“Misalnya sayur daun singkong yang dicampur santan. Itu menjadi berbahaya karena santan mengandung lemak yang “bermusuhan” terhadap penderita hipertensi,” contoh Olga. Kandungan lainnya yang perlu dijauhi adalah tinggi gula dan garam. “Semua kriteria makanan itu juga terangkum dimakanan cepat saji atau junkfood. Boleh dikonsumsi tapi jangan berlebihan,” jelasnya.

Untuk melengkapi makanan sehat itu, jangan melupakan untuk olahraga. Olga mengatakan olahraga yang baik untuk penderita hipertensi adalah jenis aerobik, termasuk lari. “Itu penting untuk melatih jantung, bekerja baik memompa darah ke seluruh tubuh,” tambahnya.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending