Bagikan:

Reportase dalam Lagu-Lagu Citizen Echo

Bermula dari proyek solo dari setiap personelnya, tiga orang pemuda Kota Bandung bersepakat menyampaikan protes atas situasi yang berkembang di masyarakat saat ini dengan menyajikan laporannya dalam karya lagu ber-genre punk rock.

BERITA

Jumat, 03 Jan 2014 15:20 WIB

Author

Arie Nugraha

Reportase dalam Lagu-Lagu Citizen Echo

Reportase, Citizen Echo

KBR68H, Bandung - Bermula dari proyek solo dari setiap personelnya, tiga orang pemuda Kota Bandung bersepakat menyampaikan protes atas situasi yang berkembang di masyarakat saat ini dengan menyajikan laporannya dalam karya lagu ber-genre punk rock.

Alhasil pada tahun 2010 dari hasil proyek solo itu lahirlah Citizen Echo yang digawangi oleh Zaky  Yamani (vocal), Ferry Odink (gitar), Hirman Kimung (gitar), Herbert Dhony (gitar), Toran (bass) dan Aldo (drum).

Komposisi punggawa Citizen Echo ini mirip dengan moyang heavy metal asal Inggris, Iron Maiden, tapi dasar punk rock tetap terpelihara.

Menurut Zaky Yamani meski hampir semua punggawa di Citizen Echo mempunyai referensi bermusik dari genre punk rock. Namun karya lagu  yang dihasilkan cukup beragam dan tidak hanya memainkan musik dengan kecepatan dan lirik yang sederhana.

"Tapi dalam Citizen Echo ini, punk rock-nya tidak yang simple. Kita memasuki berbagai influence, ada  blues, heavy metal, memasukkan refrain-nya heavy metal tahun 90an. Semacam Iron Maiden kayak gitu, pengaruhnya kita ambil dalam permainan gitar dan speed drum," ujarnya kepada KBR68H di Jalan Gempol Kulon, Bandung (3/1).

Zaky mengatakan sebanyak 12 lagu besutan dari band bernama awal  "Gema Suara Masyarakat", delapan lagu telah dirampungkan untuk dikemas dalam album pertama diberi nama yang sama dengan nama band, yaitu Citizen Echo. Seluruh lirik lagu Citizen Echo diakui oleh dia, merupakan buah karyanya berdasarkan inspirasi pekerjaan tetapnya sebagai jurnalis di surat kabar Pikiran Rakyat.

"Seluruh lirik saya yang nulis. Kan banyak hal-hal  yang saya lihat, saya dengar tapi tidak bisa saya beritakan. Akhirnya saya tulis jadi lirik," tambahnya.

Dia mencontohkan beberapa lagu yang ditulis liriknya berdasarkan inspirasi dari  pekerjaannya, yaitu seperti Tirani Tradisi, Don’t Waste My Time dan  The Forsaken Animals. Lagu Tirani Tradisi dengan speed dan power ini berkisah tetang maraknya  sikap fundamentalisme atas nama agama.

Sedangkan Don’t Waste My Time bertutur mengenai kekesalan pribadi vokalis Citizen Echo terhadap lingkungan sekitar yang tidak mau berubah. Lagu dengan balutan musik pop ini menjadi salah satu lagu andalan dalam album perdana mereka.

Kini band beraliran cadas itu sedang menggarap album single yang baru melahirkan tiga lagu. Proyek ini tersendat karena sang vokalis naik jabatan menjadi redaktur dari jurnalis lapangan. Ditambah kesibukan lain personilnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending