KBR68H, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Adiwiyata kepada 463 sekolah dan penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 130 sekolah. Penghargaan Adiwiyata ini mendorong setiap sekolah di Indonesia menurunkan konsumsi sampah dan penggunaan air berlebih.
Adiwiyata merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Penghargaan ini berfokuskan ke pendidikan lingkungan hidup harus ditanamkan sejak dini untuk menanamkan kesadaran dan membangun kebiasaan peduli lingkungan.
Salah satu sekolah yang mendapat penghargaan itu adalah SMA Negeri 26 Tebet Jakarta Selatan.
Gagasan Adiwiyata ini diprakarsai oleh perusahaan minyak milik negara, Pertamina. Melalalui anak perusahaannya, Pertamina Foundation, mereka mengadakan program untuk mendukung sekolah-sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan. Program ini dinamakan Sekolah Sobat Bumi atau SSB.
Direktur Pendidikan Hijau Pertamina Foundation, Ahmad Rizali menjelaskan, sekolah Sobat Bumi ini mendorong sekolah-sekolah Adiwiyata mandiri agar berbagi kepada sekolah lain yang belum menjadi Adiwiyata. Dalam menjalankan program tersebut, Pertamina Foundation berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup pada 2012. Namun setelah dilepas oleh pihak KLH sebagian sekolah itu malah menurun semangatnya.
"Mereka juga tidak memiliki kesempatan untuk berbagi kepada sekolah lain mengenai pengalaman mereka menjadi sekolah Adiwiyata," kata Rizali dalam program Bumi Kita di KBR68H, Kamis (16/1).
Tapi ada kekhawatiran kalau program ini justru akan mengganggu proses belajar mengajar para siswa di sekolah. Mengingat saat ini para siswa sudah dibebani dengan kurikulum yang cukup membebani. Tapi, anggapan itu langsung buru-buru disanggah oleh Rizal. "Tidak. Kami tidak memaksakan. Program ini kami buat dengan kesepakatan kepala sekolah. Jadi apabila mereka ada kegiatan lain yang berkaitan dengan sekolah, tentunya bisa disesuaikan," klaimnya.
Upaya ini diapresiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Juru Bicara Kemendikbud, Ibnu Hamad mengatakan dengan menanamkan perilaku ramah lingkungan sejak di sekolah, diharapkan nantinya perilaku itu akan mempengaruhi siswa saat mereka dewasa. Tentu hal ini merupakan hal yang dilanjutkan.
Namun demikian, ia secara tegas menolak apabila program ramah lingkungan ini dijadikan kurikulum dalam sekolah. Ia beralasan, kurikulum yang ada saat ini sudah sangat membebani anak-anak. "Namun yang pasti, segala sesuatu yang baik itu memang perlu didorong untuk terus dikembangkan. Misalnya nilai-nilai mengenai lingkungan hidup, persamaan hak, kesetaraan gender, serta pluralisme," ujar Ibnu.
Lebih jauh, Ibnu juga meminta agar pihak-pihak lain selain Pertamina mengembangkan program CSR semacam ini dan melibatkan langsung anak-anak sekolah. "Hal ini akan meminimalkan perilaku negatif anak-anak didik kita. Ketimbang mereka tawuran, kan lebih baik melakukan hal-hal yang bermanfaat," tambahnya lagi.
Ahmad Rizali sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Ibnu. Intinya, dalam proses menjalankan program, Pertamina Foundation menggunakan pola bermitra. Sebagai salah satu contoh, untuk di tingkat SD langsung disasar kepada kantin sehat, keanekaragaman hayati dan pengolahan limbah terpadu dari kantin tersebut. "Kami bermitra dengan Yayasan Kehati, maksudnya bermitra itu kami tidak membayar expertise mereka, mereka bayar sendiri. Jadi proposal itu proposal bersama kemudian kami elaborasi dan kita kerja sama-sama," tuturnya.
Editor: Doddy Rosadi
Program Sekolah Sobat Bumi Belum Perlu Masuk Kurikulum Sekolah
KBR68H, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan Adiwiyata kepada 463 sekolah dan penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 130 sekolah.

BERITA
Kamis, 16 Jan 2014 16:06 WIB


sekolah sobat bumi, pertamina, kurikulum
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai