KBR68H, Mataram - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat memasukkan enam kecamatan di wilayah tersebut dalam zona merah. Anggota Panwaslu kabupaten Bima Junaidin mengatakan, penilaian terkait seringnya masyarakat di enam kecamatan tersebut terlibat konflik sehingga bisa mengganggu proses pelaksanaan pemilu.
“Memang di Bima ini tensi perkelahian antar kampung sangat tinggi sekali. Ada beberapa kecamatan yang masuk dalam zona merah seperti Sape, Lambu, Belo, Woha di sebagian desa, Langgudu dan Mota dalam. Ini yang rawan-rawan konflik,” kata Junaidin di Mataram, Selasa (7/1).
Anggota Panwaslu kabupaten Bima Junaidin menambahkan, dalam sepekan terakhir dua desa bertetangga di kecamatan Woha dan Belo yaitu Nisa dan Cenggu terlibat pertikaian antar warga.
Konflik ini membuat kerja pengawasan pemilu menjadi terhambat karena desa menjadi tidak aman untuk didatangi petugas pengawas. Kata dia, pihaknya akan meminta bantuan dari aparat kepolisian untuk menjamin keselamatan para penyelenggara pemilu saat bertugas.
Editor: Doddy Rosadi
Panwaslu: Enam Kecamatan di Bima Masuk Zona Merah
KBR68H, Mataram - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat memasukkan enam kecamatan di wilayah tersebut dalam zona merah.

BERITA
Selasa, 07 Jan 2014 11:42 WIB


panwaslu, zona merah, bima
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai