KBR68H, Tulungagung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai belum maksimal dalam mengakomodir kaum tuna netra untuk menyongsong pemilihan umum 2014.
Ketua DPD Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Jawa Timur, Sudarmaji mengatakan, hingga saat ini KPU Jawa Timur belum melakukan kerjasama dengan organisasinya. Bahkan beberapa KPU kabupaten/kota sama sekali belum berkomunikasi dengan Pertuni.
"(Sebetulnya) Kami menganjurkan tidak golput, karena Itu adalah sikap yang tidak demokratis. Kebetulan rumah saya di Jombang, jadi di tempat saya itu KPU sudah bekerjasama dengan baik dengan Pertuni. Tapi untuk provinsi masih belum ada kerjasama," kata Ketua Pertuni Jatim, Sudarmaji.
Sudarmaji menambahkan, dari pengalaman sebelumnya, sejumlah anggota Pertuni mengaku tidak pernah mendapatkan alat bantu mencoblos seperti yang pernah dijanjikan pemerintah.
Sementara itu, Ketua Pertuni Kota Blitar, Sunaryo mengatakan setiap kali menggunakan hal pilihnya dalam pemilu, ia selalu dibantu oleh istrinya, sedangkan alat bantu berupa template atau alat bantu pencoblosan berhuruf braile tidak pernah diberikan panitia pemungutan suara.
Editor: Antonius Eko