Bagikan:

Begini Cara Jaga Kebersihan Tubuh Bagi Korban Banjir

Aneka penyakit mengintai korban banjir

BERITA

Rabu, 29 Jan 2014 12:06 WIB

Author

Nur Azizah

Begini Cara Jaga Kebersihan Tubuh Bagi Korban Banjir

Banjir, Jakarta, kebersihan, kesehatan

KBR68H - "Kami sekeluarga memilih untuk bertahan di lantai 3 rumah kami. Karena kalau mengungsi capeknya luar biasa,” kata Wawan Sanwani, warga RT 16/03 Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. 


“Saya harus memikirkan naik turunnya air di dalam rumah dan untuk mebersihkan, saya harus tergopoh gopoh melihat keluarga saya, belum lagi mengawasi tempat usaha saya. Saya akan tetap berada di rumah karena belum ada pengumuman Siaga Satu,” tambahnya. 


Wawan dan lima anggota keluarga lainnya urung mengungsi meski ketinggian air di rumah mereka sudah mencapai pangkal lengan orang dewasa atau sekira 200 cm. Meski ia sendiri tidak mengungsi, tapi ia menyarankan tetangganya yang memiliki anggota keluarga lansia dan anak untuk segera pindah ke posko pengungsian. "Karena banyak penyakit mengincar mereka, seperti penyakit kulit, demam pada anak dan batuk pilek, sesak nafas," terang Wawan dalam perbincangan Klinik KBR68H, Selasa (28/01). 


Relawan Palang Merah Indonesia Iwan Setiawan menyarankan warga untuk mengungsi. Ini akan mempermudah pengawasan kecukupan kebutuhan. Di posko pengungsian pun ada obat-obatan. Iwan menghimbau kepada warga agar segera ke Puskesmas terdekat jika sakit. 


Iwan juga melihat banyak warga yang justru menggunakan air sisa banjir untuk membersihkan rumah dan isinya. "Jangan lupa membilasnya lagi dengan air bersih," kata Iwan. Sementara bagi warga yang masih dalam perawatan d posko pengungsian, Iwan menganjurkan agar tetap bertahan sampai kondisinya membaik dan siap kembali ke rumah. 


Banjir memang memaksa warga untuk lebih banyak bergerak. Mulai dari mengamankan surat berharga, memindahkan perabot ke tempat yang lebih tinggi, sampai harus menerobos air menuju posko pengungsian. 


Tanpa disadari, badan pun jadi terlalu lelah. 


"Saking sibuknya mereka tak mempedulikan diri saat banjir. Nah saat surut baru mulai merasakan tubuh ngedrop, demam, batuk batuk, terkena penyakit pernafasan. Dan paling parah terkena penyakit leptosirosis (penyakit yang ditimbulkan dari kotoran tikus -red)," jelas Iwan. 


Iwan mengingatkan agar warga mempersiapkan semua kebutuhannya jika terpaksa memilih bertahan di rumah. Mulai dari air bersih, makanan, selimut dan obat obatan. Menurutnya, air kiriman banjir dari Bogor mengancam warga yang ngotot bertahan di rumah. 


"Tugas kita mengantarkan warga ke tempat aman, bukan mengantarkan logistik.," pungkasnya.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending